CARI

Benito Mussolini, Sang Diktator Fasis Italia



Benito Mussolini saat menyapa para pendukungnya. (sitemaker.umich.edu)

Bagi para pengunjung yang menyukai sejarah Perang Dunia II (PDII), nama Benito Mussolini harusnya bukanlah nama yang asing bagi anda. Benar, itu adalah nama dari pemimpin Italia semasa berlangsungnya PDII.

Bersama dengan pemimpin Jerman Adolf Hitler, Mussolini memimpin Italia mengguncang daratan Eropa & Afrika lewat perang dahsyat yang juga merupakan perang paling berdarah dalam sejarah umat manusia. Walaupun sepak terjang Italia dalam PDII tidak bisa dikatakan istimewa, rezim Mussolini tetap meninggalkan kesan sendiri dalam perjalanan sejarah dunia.

Semuanya dimulai dari sebuah kota kecil bernama Predappio yang terletak di Emilia Romagna, Italia utara. Di kota tersebut, pada tanggal 29 Juli 1883, Benito Mussolini terlahir ke dunia dari pasangan tukang pandai besi & guru sekolah.

Kehidupan keluarga Mussolini bisa dikatakan unik karena kedua orang tua Mussolini memiliki pola pikir yang sangat berlawanan. Jika ayah Mussolini merupakan penganut ideologi sosialisme yang cenderung antipati terhadap agama, maka ibu dari Mussolini adalah seorang penganut Katolik yang sangat taat. Mussolini kecil terkenal sebagai anak yang temperamental & kerap membuat masalah di sekolah.

Tahun 1901, Mussolini bergabung ke dalam keanggotaan Partito Socialista Italiano (PSI; Partai Sosialis Italia). Setahun kemudian, Mussolini pindah ke Swiss supaya terhindar dari wajib militer di Italia. Selama berada di Swiss, Mussolini tetap menunjukkan antusiasmenya kepada ideologi sosialisme & ikut serta dalam rapat-rapat yang digelar oleh kelompok sosialis setempat.

Tahun 1909, Mussolini pindah ke Austria & menerbitkan surat kabarnya sendiri. Namun ia diusir tak lama kemudian setelah kaum nasionalis & militer Austria merasa tersinggung kepada artikel yang ditulis oleh Mussolini.

Terusir dari Austria, Mussolini lalu kembali ke Italia. Di negara kelahirannya ini, Mussolini terus mengasah kemampuan pidatonya & menelurkan banyak tulisan yang mengekspresikan simpatinya terhadap paham sayap kiri.

Mussolini saat menjadi tentara Italia di tahun 1917. (Gennarous / wikipedia.org)

Mussolini sempat dijebloskan ke dalam penjara pada tahun 1911 karena ia & para kolega sosialisnya mencoba menggalang aksi mogok nasional. Namun hal tersebut sama sekali tidak membuat Mussolini kapok & malah semakin melambungkan popularitasnya di mata sesama simpatisan sayap kiri. Hasilnya, pada tahun 1912 Mussolini terpilih menjadi anggota komite eksekutif PSI & editor surat kabar harian "Avanti!" yang berpandangan sayap kiri.

Kehidupan Mussolini di Italia tidak melulu diwarnai soal perjuangan politik. Pada tahun 1914, Mussolini menikah dengan Ida Dalser & dikaruniai seorang putra yang mereka beri nama Benito Albino Mussolini. Setahun kemudian, Mussolini menikah kembali dengan Rachele Guidi, perempuan yang sebenarnya sudah ia pacari sejak tahun 1910.

Supaya hubungan asmaranya tidak menjadi skandal publik, Mussolini lalu mencampakkan istri pertama & putranya sendiri sambil mengeluarkan ancaman agar tidak ada yang buka mulut perihal pernikahan pertama Mussolini. Dari hasil pernikahannya dengan Guidi, Mussolini mendapatkan 2 putri, yaitu Edda & Anna Maria Mussolini.



BERUBAHNYA PANDANGAN POLITIK MUSSOLINI

Tahun 1914, putra mahkota Austria tewas dibunuh oleh ekstrimis Bosnia-Serbia sehingga pecahlah Perang Dunia I (PDI). Pemerintah Italia mencoba untuk tidak ikut terseret dalam perang & menyatakan diri berada dalam posisi netral.

Awalnya Mussolini mendukung sikap dari pemerintah Italia tersebut. Namun tak lama kemudian, Mussolini mengubah sikapnya & menulis sejumlah artikel yang berisi seruan agar pemerintah Italia segera melibatkan diri dalam perang.

Tulisan-tulisan Mussolini langsung mengudang kemarahan dari golongan sosialis anti-perang sehingga pada bulan November 1914, mereka memutuskan untuk menendang Mussolini keluar dari keanggotaan PSI. Tahun 1915, Mussolini bergabung ke dalam ketentaraan Italia. Namun ia keluar 2 tahun kemudian setelah dirinya tertimpa kecelakaan dalam sebuah latihan militer.

Tahun 1918, PDI berakhir dengan kemenangan Italia & negara-negara sekutunya. Namun perang tersebut meninggalkan rasa tidak puas bagi rakyat Italia karena Italia gagal mendapatkan wilayah baru seusai perang kendati sudah mengorbankan begitu banyak tentara.

Logo Partai Fasis Nasional (PNF). (NsMn / wikimedia.org)

Situasi tersebut lantas dimanfaatkan oleh Mussolini untuk mendirikan kelompok berhaluan ekstrim kanan yang bernama Fasci di Combattimento (FC; Kumpulan Tempur) pada tahun 1919. Nama FC lalu diubah menjadi Partito Nazionale Fascista (PNF; Partai Fasis Nasional) pada tahun 1921.

Di tahun yang sama dengan pendirian FC, Mussolini juga mendirikan kelompok paramiliter sayap kanan yang bernama "Squadristi". Fungsi utama dari Squadristi adalah untuk menyerang & mengintimidasi lawan-lawan politik FC. Selain dengan nama Squadristi, kelompok yang sama juga dikenal dengan nama "Camicia Nera" (Kaus Hitam) karena para anggotanya kerap menggunakan pakaian berwarna hitam saat sedang beraksi.

Hanya dalam waktu singkat sejak pendiriannya, Squadristi berhasil tumbuh menjadi salah satu kelompok paling ditakuti di Italia. Pada musim panas tahun 1922 contohnya, Squadristi membakar rumah-rumah milik kaum komunis di Italia utara.

Bulan Oktober 1922, di tengah-tengah semakin panasnya kondisi sosial politik di Italia, Mussolini memerintahkan para anggota Squadristi menyerbu ibukota Roma. Ia ingin mengirimkan pesan secara tidak langsung kepada raja & parlemen Italia kalau pemberontakan sayap kanan akan segera meletus jika permintaannya tidak dipenuhi.

Manuver tersebut berhasil. Pada tanggal 31 Oktober 1922, Benito Mussolini diangkat menjadi Perdana Menteri Italia. Untuk memperkuat kedudukannya, Mussolini mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang semakin lama semakin otoriter. Aktivitas demonstrasi serta pemogokan pekerja dilarang & PNF menjadi satu-satunya partai politik yang diperbolehkan berdiri.

Mussolini (kedua dari kanan) saat bersama para personil Squadristi.

Gaya pemerintahan tangan besi dari Mussolini nyatanya sukses menstabilkan kembali situasi dalam negeri Italia. Namun prestasi tersebut masih belum membuat "Il Duce" - nama julukan untuk Mussolini yang berarti "Sang Pemimpin" - merasa puas. Ia bercita-cita menjadikan Italia sebagai salah satu negara adidaya dengan wilayah yang membentang luas.

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan ambisinya tersebut, pasukan Italia melancarkan invasi ke Abyssinia (Ethiopia) pada bulan Oktober 1935. Tindakan Mussolini langsung memancing kecaman dari organisasi perdamaian dunia Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Namun sebagai akibat dari kurangnya ketegasan yang ditunjukkan LBB, niat Mussolini menjadikan Abyssinia sebagai bagian dari wilayah Italia pun tak terbendung lagi.



ITALIA DALAM PERANG DUNIA II

Tanggal 22 Mei 1939, Mussolini & Adolf Hitler - diktator Jerman - menandatangani "Pakta Baja", sebuah kesepakatan resmi mengenai persekutuan militer antara Italia dengan Jerman. Beberapa bulan kemudian atau tepatnya pada bulan September 1939, Jerman menginvasi Polandia sekaligus mengawali pecahnya Perang Dunia II (PDII).

Italia sendiri tidak langsung melibatkan diri dalam perang karena militer Italia saat itu masih belum berada dalam kondisi siap tempur. Namun setelah melihat rentetan kemenangan Jerman, Mussolini yang sudah tidak sabar lagi kemudian memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Perancis selatan pada tahun 1940. Di tahun yang sama, pasukan Italia juga memulai invasinya ke wilayah Yunani.

Eropa bukanlah satu-satunya medan konflik yang dijajal oleh pasukan Italia. Di Afrika Utara & Timur, pasukan Italia terlibat konflik dengan pasukan Inggris yang wilayah jajahannya bersebelahan dengan wilayah jajahan milik Italia. Karena pasukan Inggris lebih terampil & berpengalaman, mereka berhasil memojokkan pasukan Italia.

Nasib yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh pasukan Italia di Yunani. Untuk mencegah Italia benar-benar kalah sepenuhnya, Jerman pun mengirimkan pasukannya ke Balkan & Afrika Utara. Hasilnya, Yunani berhasil ditaklukkan, sementara pasukan Inggris yang ada di Afrika Utara berhasil dipukul mundur. Namun Italia harus rela membiarkan wilayah jajahannya di Afrika Timur dicaplok Inggris.

Mussolini & Hitler.

Tahun 1943 merupakan titik balik dari PDII. Pasukan Jerman yang awalnya begitu superior mulai kepayahan di medan perang. Sementara wilayah Italia juga mulai luluh lantak akibat gelombang serangan udara dari pihak Sekutu. Popularitas Mussolini mulai tergerus & pihak-pihak yang awalnya mendukung Mussolini berbalik mengucilkan dirinya.

Supaya bisa mengupayakan gencatan senjata dengan pihak Sekutu, raja Italia lantas memerintahkan penahanan Mussolini pada tanggal 25 Juli 1943. Beruntung bagi Mussolini, pasukan khusus Jerman berhasil membebaskan dirinya pada tanggal 12 September 1943. Mussolini kembali memimpin Italia, namun kali ini daerah kekuasaannya hanya mencakup wilayah Italia bagian utara.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Wilayah-wilayah di Eropa yang awalnya dikuasai oleh Jerman berhasil direbut oleh pihak Sekutu 1 demi 1 sehingga kekalahan Jerman hanya tinggal masalah waktu. Sadar kalau situasi di medan perang tidak lagi bersahabat, Mussolini & wanita simpanannya yang bernama Clara Petacci mencoba melarikan diri ke Swiss.

Namun di tengah-tengah perjalanan, mereka dicegat oleh pasukan milisi anti-fasis Italia sebelum kemudian ditembak mati pada tanggal 28 April 1945. Mayat keduanya lalu dipukuli, digantung, diludahi, & dilempari batu oleh rakyat Italia yang membenci kepemimpinannya. Sebuah akhir yang tragis untuk sosok yang di masa jayanya nampak begitu perkasa.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



BIODATA

Nama lengkap : Benito Mussolini
Tempat, tanggal lahir : Predappio, 29 Juli 1883
Tempat, tanggal wafat : Giulino, 28 April 1945 (usia 61)
Terkenal sebagai : perdana menteri Italia (1922 - 1943)



REFERENSI

 - . 2008. "Axis Powers". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

Arcaini. 2003. "Mussolini".
(www.arcaini.com/ITALY/WhoIsWho/Mussolini.htm)

Hibbert, C.. 2008. "Mussolini, Benito". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.

History Learning Site. "Italy and World War One".
(www.historylearningsite.co.uk/italy_and_world_war_one.htm)

Smith, S.. "Mussolini".
(history1900s.about.com/od/people/a/Mussolini.htm)

Wikipedia. "Benito Mussolini".
(en.wikipedia.org/wiki/Benito_Mussolini)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



7 komentar:

  1. Terima kasih banyak gan. izin copy

    BalasHapus
  2. gan kok ga bisa di copas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok, tapi anda harus download dulu versi PDF-nya. Petunjuknya ada di atas kotak komentar.

      Hapus
  3. Salah satu penyebab kekalahan Blok Poros dalam Perang Dunia II, adalah tindakan blunder Musolini yg menyerang Yunani. Sehingga, Hitler terpaksa menunda waktu invasi ke Soviet. Hal tersebut berakibat pada kekalahan NAZI Jerman karena musim dingin. Italia juga gagal dalam pertempuran Alexanderia, Mesir yg memaksa Hitler mengirim Marsekal Erwin Rommel dan Korps Afrika- nya ke Libya utk membantu Italia melawan Inggris.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.