![]() |
Lintah Kinabalu (kanan) yang sedang menelan mangsanya. (yandex.eu) |
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk lintah yang satu ini. Pasalnya alih-alih memiliki kebiasaan menghisap darah manusia, lintah ini justru memiliki perilaku makan menyerupai ular. Hmm, penasaran?
Lintah Kinabalu, atau lengkapnya lintah merah raksasa Kinabalu (Kinabalu giant red leech; Mimobdella buettikoferi) adalah nama dari lintah dengan perilaku unik tersebut.
![]() |
Peta lokasi Gunung Kinabalu, habitat asli lintah Kinabalu. (Konstan Wells / researchgate.net) |
Sesuai dengan namanya, lintah Kinabalu memang hanya dapat ditemukan di Gunung Kinabalu, Malaysia timur. Tepatnya di kawasan hutan yang terletak di antara ketinggian 2.500 - 3.000 meter.
Nama "lintah merah raksasa" diberikan karena hewan ini memang memiliki tubuh berwarna merah & ukuran yang amat besar untuk ukuran lintah. Bagaimana tidak, lintah ini panjangnya bisa mencapai setengah meter alias 50 cm lebih!
Tidak seperti lintah pada umumnya yang berbentuk pendek & gemuk, lintah Kinabalu memiliki tubuh yang panjang & ramping layaknya cacing. Lintah Kinabalu juga memiliki kulit yang licin & berlendir.
![]() |
Perbandingan ukuran lintah Kinabalu dengan tangan manusia. (NepGrower / wikipedia.org) |
Warna lintah Kinabalu yang merah mencolok menyebabkan hewan ini amat mudah dilihat oleh hewan-hewan pemangsanya, misalnya burung.
Supaya aman dari pemangsa, lintah Kinabalu pun memiliki kebiasaan bersembunyi di bawah timbunan daun kering & di dalam celah batu.
Selain untuk menghindari pemangsa, perilaku ini juga membantu melindungi lintah Kinabalu dari bahaya dehidrasi akibat cahaya panas matahari.
RAKSASA YANG MEMAKAN RAKSASA
Sudah disinggung di awal-awal artikel kalau lintah Kinabalu bukanlah hewan penghisap darah. Sebagai gantinya, hewan ini hidup dari memakan cacing tanah.
Cacing tanah yang dimakan oleh lintah Kinabalu juga bukan sembarang cacing, melainkan cacing raksasa Kinabalu (Kinabalu giant earthworm; Pheretima darnleiensis).
Dibandingkan dengan lintah Kinabalu, cacing Kinabalu memiliki wujud yang tidak kalah unik. Cacing Kinabalu memiliki kulit berwarna kebiruan dengan panjang mencapai 70 cm.
Ukurannya tersebut menjadikan cacing Kinabalu memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan lintah Kinabalu. Namun hal tersebut tidak membuat cacing ini aman dari santapan lintah Kinabalu. Pasalnya cacing & lintah sama-sama memiliki tubuh yang lentur.
![]() |
Lintah Kinabalu yang sedang memakan cacing. (Marie Stessens / inaturalist.org) |
Lintah Kinabalu memiliki mulut besar yang berbentuk menyerupai penghisap di ujung kepalanya. Saat makan, lintah ini akan mengokopkan mulutnya pada ujung ekor cacing. Sesudah itu, lintah Kinabalu akan maju secara perlahan sambil menelan cacing bulat-bulat. Cara makan lintah ini bakal mengingatkan kita akan cara makan ular yang menelan mangsanya tanpa mengunyah.
Cacing Kinabalu jelas tidak akan diam saja saat dimakan. Cacing ini akan mencoba melawan dengan cara menggeliat-geliatkan tubuhnya sendiri supaya dirinya bisa lepas dari caplokan lintah.
Namun sudah terlambat bagi cacing ini jika ingin menyelamatkan diri. Lintah ini akan terus maju menelan cacing layaknya vacuum cleaner / penghisap debu.
Saat lintah Kinabalu sudah selesai menyelimuti seluruh tubuh cacing, cacing tersebut kemudian akan dicerna oleh sistem pencernaan lintah. Sementara tubuh lintah ini sendiri terlihat agak membengkak karena terisi oleh cacing makanannya.
![]() |
Lintah Kinabalu dengan tubuh yang membengkak. (Simon Shin / shutterstock.com) |
Lintah Kinabalu biasanya baru keluar mencari makan saat hujan turun. Pasalnya saat hari hujan, cacing tanah akan keluar dari bawah tanah menuju permukaan, sehingga mudah bagi lintah ini untuk menemukan mangsanya.
Lintah Kinabalu diyakini bisa hidup hingga usia 6 tahun. Selebihnya, masih belum banyak yang diketahui mengenai lintah ini karena hewan yang bersangkutan hanya bisa hidup di hutan Gunung Kinabalu. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Subkelas : Hirudinea
Ordo : Arhynchobdellida
Famili : Salifidae
Genus : Mimobdella
Spesies : Mimobdella buettikoferi
REFERENSI
AZ Animals. 2024. "Kinabalu Giant Red Leech".
(a-z-animals.com/animals/kinabalu-giant-red-leech/)
BBC. 2014. "Monster leech swallows giant worm." (www.bbc.co.uk/programmes/p027f9q0)
BBC. 2014. "Monster leech swallows giant worm." (www.bbc.co.uk/programmes/p027f9q0)
Endemic Guides. "The Giant Leech and Giant Worm in Kinabalu Park, Borneo, Malaysia".
(www.endemicguides.com/malaysia-nature-tour/nature-and-wildlife/forest-giant-red-leech/)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar