Foto dari rumah keluarga Benders. (Sumber) |
Pernah dengar "Rumah Dara"? Itu adalah judul film buatan Indonesia yang dirilis awal 2010 lalu & bisa dibilang merupakan salah satu film Indonesia paling sadis yang pernah ada. Film tersebut bercerita tentang keluarga psikopat yang menjebak orang untuk singgah di rumah mereka & kemudian membantainya. Melihat film itu, saya jadi teringat dengan kisah nyata Bloody Benders dari Kansas, AS, karena mirip-mirip. Penasaran? Kalau ya, silakan diteruskan bacanya...
Bloody Benders (bukan blender) adalah julukan yang diberikan terhadap keluarga Bender yang hidup menjelang akhir abad ke-19 di wilayah Cherrysvale, Kansas Tenggara, AS. Julukan "bloody Benders" (Bender yang berdarah) diberikan setelah mereka diketahui melakukan aksi-aksi pembunuhan terhadap orang-orang yang singgah di rumah mereka untuk bermalam.
Kisah mereka mirip-mirip dengan kisah keluarga Dara yang menawarkan penginapan bagi orang yang mampir ke rumah mereka & kemudian membantai mereka. Jumlah mayat yang ditemukan & diklaim sebagai korban keluarga Bender berjumlah 13 orang. Namun diperkirakan, jumlah korban mereka aslinya mencapai 20 orang lebih.
DIMULAINYA TEROR DI KANSAS
Kisah dari keluarga Bender dimulai ketika menjelang akhir tahun tahun 1870, John Bender beserta anaknya, John Bender Jr., pindah ke daerah padang rumput di Cherrysvale, Kansas. Di tempat barunya, mereka lalu mendirikan rumah yang kemudian digunakan sebagai penginapan & toko kecil yang diketahui mulai dioperasikan sejak tahun 1871.
Di tahun yang sama, istri & putri John bender - Ma & Kate - kemudian menyusul ke rumah baru tersebut sambil membawa perabotan-perabotan lama mereka. Jika dilihat, lokasi rumah keluarga Bender memang merupakan tempat yang cocok untuk menginap - dan melakukan pembunuhan tanpa diketahui orang sekitarnya. Penginapan keluarga Bender terletak di tengah-tengah padang prairi terbuka & jauh dari pemukiman terdekat.
Di dekat rumah mereka, terdapat Jalan Osage Mission-Fort Scott yang sering dilewati oleh para pengembara mengingat itu adalah satu-satunya jalan raya yang bisa digunakan di kawasan padang rumput tersebut. Sebagai akibatnya, penginapan keluarga Bender sering disinggahi orang, baik yang hanya sebatas mampir untuk membeli kebutuhan bagi perjalanannya hingga yang singgah untuk beristirahat. Atau mungkin lebih tepatnya beristirahat untuk selamanya...
Ilustrasi pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga Bender. |
Hari demi hari berlalu, kawasan tenggara Kansas mulai dikenal sebagai kawasan angker setelah orang-orang yang melakukan perjalanan melewati daerah tersebut tidak pernah terdengar kabarnya lagi. Jumlah laporan orang hilang di daerah tersebut juga terus bertambah.
Akhirnya pada musim semi tahun 1873, pihak pengelola kota melakukan pertemuan mengenai misteri tersebut & berdasarkan keterangan seorang saksi, diketahui bahwa rumah penginapan yang selama ini ditempati keluarga Bender ternyata sudah ditelantarkan & ditinggalkan penghuninya. Merasa curiga, para penduduk kota pun sepakat untuk menggeledah penginapan tersebut.
Ketika para penduduk melakukan penyelidikan & penggeledehan di rumah tersebut, mereka begitu tercengang dengan apa yang mereka temukan. Di bagian lantai kabin terdapat suatu pintu jebakan berpaku yang sudah berlumuran darah kering. Kabin tersebut lalu dipindahkan & pencarian dilakukan di bagian bawah rumah, tapi tidak ada mayat yang ditemukan.
Pencarian berikutnya lalu dilakukan dengan cara menggali tanah di sekitar penginapan Bender. Hasilnya, ditemukan beberapa mayat di mana kebanyakan dari mereka merupakan orang-orang yang dilaporkan hilang di kawasan tersebut.
Kondisi mayat yang ditemukan bermacam-macam, mulai dari yang kondisi tengkoraknya pecah akibat dihantam palu & tenggorokannya tersobek, tubuh terpotong-potong, hingga ada yang ditemukan berada di dalam sumur. Ada juga mayat seorang anak kecil yang kemungkinan meninggal akibat dikubur hidup-hidup karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik padanya.
TEKA-TEKI KEBERADAAN KELUARGA BENDERS
Motivasi yang paling banyak dipercaya adalah keluarga Bender melakukan hal tersebut untuk merampas harta korban-korbannya, terutama dengan mengingat fakta bahwa orang-orang yang bepergian jauh selalu membawa banyak harta & perlu tempat untuk beristirahat sementara.
Area tempat keluarga Bender menguburkan mayat-mayat korbannya. (Sumber) |
Dugaan lain yang lebih sedikit dipercaya adalah aksi-aksi keluarga Benders mungkin ada kaitannya dengan praktik okultisme setelah diketahui bahwa mereka ternyata adalah anggota kelompok spiritual. Di tahun 1870, keluarga Bender bersama keempat keluarga lainnya - yang juga spiritualis - memang pernah menetap ke Cherrysvale, namun tidak lama kemudian mereka pergi & hanya keluarga Bender yang tetap tinggal di sana hingga tahun 1873.
Misteri lain yang menyelimuti kisah Bloody Benders selain motivasi mereka dalam membunuh adalah nasib mereka sesudah itu. Banyak orang yang mengklaim bahwa mereka menemukan keluarga Bender & kemudian membunuh mereka, namun banyak dari klaim tersebut ternyata hanya sebatas kabar burung. Teori lainnya - berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh sejumlah detektif - menyatakan bahwa keluarga Bender melarikan diri memakai kereta menuju Humboldt & kemudian memisahkan diri di sana.
Sejumlah orang yang diperkirakan sebagai anggota keluarga Bender atau yang punya kaitan dengan mereka juga sempat ditangkap, namun kemudian mereka dilepas kembali karena tidak cukup bukti. Apapun yang terjadi pada keluarga Bender selanjutnya, kisah mereka kini telah menjadi salah satu misteri tak terpecahkan dalam kisah-kisah Old West di Amerika... - © Rep. Eusosialis Tawon
REFERENSI
Leatherock Hotel Center - The Bloody Benders Story
Wikipedia - Bloody Benders
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
uhhh,, serem ahh bacanya,,, tapi keren ceritanya.. ^_^
BalasHapuslancar selalu gan dewacasino.com
BalasHapusceritanya sangat menarik, semoga terus di update
BalasHapusAgen casino
penulisan yang menarik,suka sekali dengan kisah2 nyata tentang pembunuhan berantai...
BalasHapuscerita yang sangat menarik.. keep it up!
BalasHapussereeeemmm.....
BalasHapus