Contoh bercak tinta untuk tes Rorschach. |
Ada beberapa tes psikologis untuk mengetahui berbagai hal mengenai mental seseorang, misalnya untuk mengetahui tingkat kecedasan, kepribadian yang dominan, & sebagainya. Salah satu dari contoh tes psikologis yang paling terkenal adalah tes bercak tinta (inkblot test) yang menggunakan bercak tinta sebagai benda pengujinya.
Tes bercak tinta juga sering disebut sebagai “tes Rorschach” (baca: ror-shahk) karena orang yang dianggap paling berjasa dalam mengembangkan tes psikologi dengan metode ini adalah Hermann Rorschach, seorang psikolog kelahiran Zurich, Swiss.
Tes bercak tinta melalui aneka perkembangan dalam sejarahnya. Ide mengenai tes bercak tinta pada awalnya muncul dari Justinus Kerner pada tahun 1857 di mana ia mengatakan bahwa setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda ketika menghadapi suatu berkas tinta. Tahun 1895, Alfred Bined menyatakan bahwa bercak tinta juga bisa mempengaruhi imajinasi orang yang melihatnya.
Pada perkembangan selanjutnya, para ilmuwan melakukan berbagai penelitian menggunakan bercak-bercak tinta tersebut untuk menelusuri kepribadian masing-masing orang. Buku Rorschach yang diterbitkan pada tahun 1921 merupakan gabungan antara penelitian panjangnya dengan gagasan-gagasan para ahli sebelumnya mengenai metode bercak tinta & dianggap sebagai tonggak terpenting bagi perkembangan tes bercak tinta.
Hermann Rorschach, penemu tes bercak tinta. (Sumber) |
Inti dari tes bercak tinta adalah pasien atau subjek diminta melihat suatu kertas dengan bercak tinta di atasnya. Bercak tinta tersebut biasanya simetris, namun tidak memiliki pola yang jelas. Pasien selanjutnya diminta memberitahu penguji (tester) mengenai apa yang dilihatnya dalam bercak tinta tersebut.
Jumlah kertas bercak tinta yang dipakai biasanya berjumlah 10, walaupun kadang-kadang dalam praktiknya jumlahnya bisa lebih atau kurang. Tester juga akan mengukur waktu yang diperlukan pasien untuk mengamati pola & memberi respon. Tester selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan respon yang diberikan pasien. Kartu yang paling umum digunakan adalah kartu putih dengan bercak tinta hitam, namun kartu-kartu yang memakai warna lain seperti kuning atau merah juga biasa digunakan.
Kelebihan utama dari tes bercak tinta adalah untuk mengetahui “kepribadian tersembunyi” seseorang. Di kehidupan nyata, orang akan berusaha bisa diterima masyarakat luas sehingga ia berusaha menekan wataknya yang dianggap aneh atau mengganggu.
Namun dengan memakai tes bercak tinta, orang tidak tahu harus memberikan respon apa sehingga ia akan memberikan respon apa adanya atau yang kebetulan sedang melintas di pikirannya. Intinya, jika dia melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya, ia akan berusaha menerka-nerka atau mengartikannya berdasarkan apa yang ada di dalam dirinya.
Contoh bercak tinta yang berwarna. (Sumber) |
Tes bercak tinta juga bisa dilakukan untuk mengetahui fantasi atau imajinasi yang timbul dalam pikiran seseorang serta interaksinya dengan lingkungan. Sebagai contoh, orang yang jarang bergaul dengan orang lain kemungkinan akan jarang menyebutkan sosok-sosok manusia dalam pengamatannya & lebih banyak menyebutkan benda-benda tak hidup.
Di lain pihak, orang yang lebih suka menonton daripada melibatkan diri dalam suatu masalah akan memberikan perhatian lebih pada bagian-bagian pinggir bercak tinta. Contoh lain, orang yang berpikiran mesum akan cukup sering menyebut bagian-bagian tubuh yang sensual (hehehe…).
Tes bercak tinta sering diterapkan dengan tes-tes lain semisal tes IQ untuk mengetahui kondisi keseluruhan seseorang. Karena dianggap efektif, instansi-instansi semisal militer & perusahaan penerbangan memakai tes tersebut sebagai cara menyeleksi orang yang akan masuk. Namun walaupun dianggap efektif, tes bercak tinta bukan tanpa kelemahan.
Hanya orang yang benar-benar ahli yang diperbolehkan menjadi tester, karena membuat kartu-kartu bercak tinta & membuat hasil penilaian dari tes bercak tinta membutuhkan keahlian khusus. Tester juga diharuskan memberikan instruksi yang bersifat netral sehingga pasien tidak menafsirkan suatu bercak tinta dalam kondisi tertekan. - © Rep. Eusosialis Tawon
REFERENSI
Wikipedia - Inkblot Test
Subandi & R. Wulan. 2005. "Tes Rorschach". Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Jadi bila kita lihat bercak itu...kita akan spontan berkata sesuai dg isi otak.Gitu ya gan ?
BalasHapus@elnoor
BalasHapusBisa dibilang begitu. Ketika kita melihat pola tak jelas tersebut di kertas & disuruh menjelaskannya, maka kita akan menjelaskannya sesuai dengan apa yg terlintas di pikiran kita
gan ane liat gambarnya gk bs nemuin apa" gan??
BalasHapusapa harus liat kartunya secara langsung ya gan??
Gambar-gambar bercak tintanya memang nggak memiliki makna yang jelas & spesifik. Kalau anda nggak melihat apa-apa dari bercak tintanya, ya mungkin karena anda memang tidak terbayang apa-apa saat melihat bercak tintanya. Tapi harusnya sih anda tetap punya bayangan soal objek / benda yang bentuknya minimal mendekati pola bercak tinta yang anda lihat.
HapusKeren nich penjelalsannya.
BalasHapusdan Jawaban dari beberapa yang ane inginkan..
Da yg liat smpek puncat2.. kira2 apa y yg terlintas d pikiran dy? Prasaan kalaw aku yg liat, biasa ja..
BalasHapus