Kumbang calosoma dari spesies Calosoma scrutator. (Robin McLeod / bugguide.net) |
Ulat bulu. Mendengar nama itu, orang biasanya akan langsung merinding geli atau ketakutan. Wajar saja sebenarnya karena ulat bulu - sesuai namanya - memiliki bulu atau rambut halus yang beracun di sekujur tubuhnya sehingga bila ada orang yang tidak sengaja terkena bulunya, maka yang bersangkutan bakal mengalami gatal-gatal.
Karena efek bulunya pula, kelihatannya tidak ada hewan yang mau memakan ulat bulu. Namun ternyata, di alam liar ulat bulu tetap memiliki musuh yang memakannya. Salah satu hewan tersebut adalah kumbang calosoma (calosoma beetle), topik pembahasan dalam artikel kali ini.
Kumbang calosoma adalah sebutan untuk jenis kumbang tanah yang termasuk ke dalam genus Calosoma. Disebut kumbang tanah karena jenis kumbang ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya di permukaan tanah. Kakinya panjang & kuat sehingga mereka bisa bergerak dengan sangat cepat saat berada di permukaan tanah.
Ada sekitar 170 spesies kumbang yang disebut sebagai kumbang calosoma & semuanya ditemukan di belahan bumi utara (Amerika Utara, Eropa, & Asia Utara). Khusus untuk artikel ini, pembahasan akan difokuskan pada spesies Calosoma sycophanta.
BANYAK MAKANAN, BANYAK ANAK
Layaknya spesies kumbang lainnya, kumbang calosoma memiliki siklus hidup metamorfosis sempurna yang berarti mereka menjalani 4 tahap pertumbuhan dalam hidupnya : telur, larva, kepompong, & dewasa. Kumbang betina yang baru saja melakukan perkawinan akan meletakkan telur-telurnya di tanah pada bulan Juli & seminggu kemudian, telur-telur tersebut menetas menjadi larva.
Jumlah telur yang dikeluarkan kumbang calosoma sendiri sangat bergantung pada kondisi lingkungannya di mana bila ulat makanannya melimpah, maka jumlah telur yang dihasilkan akan melimpah.
Larva kumbang calosoma (kanan) yang sedang memakan larva ngengat. (texasento.net) |
Layaknya kumbang dewasa, larva kumbang calosoma juga hidup dari memakan ulat & kepompong ngengat. Larva kumbang calosoma sendiri memiliki bentuk seperti kelabang berwarna gelap, namun kakinya hanya berjumlah 3 pasang.
Bergantung dari spesiesnya, larva ada yang tetap hidup di permukaan tanah saat mencari makan, sementara pada spesies lain larvanya memanjat pohon ketika berburu. Sesudah sekitar 1 bulan lebih, larva akan memasuki tahap kepompong sebelum menetas sebagai kumbang dewasa. Seekor kumbang calosoma diketahui bisa hidup hingga usia 3 tahun di mana spesies yang terbesar ukurannya bisa mencapai 3,5 cm.
AHLINYA BERBURU ULAT BULU
Tadi sudah disinggung di paragraf pertama bahwa kumbang calosoma adalah 1 dari sedikit hewan yang bisa memakan ulat bulu. Dan karena kemampuannya ini pula, kumbang calosoma juga kerap dijuluki sebagai "pemburu ulat bulu" (caterpillar hunter).
Saat menemukan ulat bulu makanannya, mula-mula kumbang calosoma akan memakai rahangnya yang tajam untuk melubangi kulit dari ulat bulu, lalu menyuntikkan air liurnya untuk melelehkan daging ulat bulu.
Hal berikutnya yang dilakukan kumbang calosoma adalah tinggal menghisap daging mangsanya yang sudah menjadi cair tersebut. Dengan cara ini, kumbang calosoma bisa makan ulat bulu tanpa khawatir harus ikut memakan bulu-bulunya yang beracun.
Kumbang calosoma yang sedang memakan ulat bulu. (fcps.edu) |
Larva kumbang calosoma yang juga hidup dengan memakan ulat diperkirakan memiliki cara makan yang serupa karena di bangkai ulat makanannya, lubang bergerigi bisa ditemukan pada kulitnya yang kemungkinan merupakan lubang tempat larva kumbang itu menghisap daging mangsanya.
Kebiasaan kumbang calosoma untuk memakan ulat bulu pada gilirannya membuat kumbang ini menjadi salah satu hewan yang bermanfaat dalam mengontrol populasi hama ulat bulu. Sebagai akibatnya, manusia pun mulai memanfaatkan kumbang calosoma sebagai bioinsektisida alias pembasmi serangga ramah lingkungan.
Antara tahun 1905 hingga 1910 contohnya, orang-orang di negara bagian New England, AS, diketahui mengimpor sekitar 4.000 ekor lebih kumbang calosoma untuk membasmi wabah ulat ngengat gipsi & ngengat ekor coklat. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Carabidae
Subfamili : Carabinae
Genus : Calosoma (Weber, 1801)
REFERENSI
- . 1997. "Seri Dunia Tumbuhan : Tumbuhan Dalam Hutan" (hal. 17). PT Elex Media, Jakarta.
Bowditch, F.C.. 1922. "Notes on the Gipsy Moth in My Unsprayed Woods at East Marion, Mass 1922".
(psyche.entclub.org/29/29-213.html)
Evans, A.E.. 2009. "The Forest Caterpillar Hunter, Calosoma sycophanta, An Old World Species Confirmed as Part of the Virginia Beetle Fauna (Coleoptera: Carabidae)".
(www.cmiweb.org/VNHS/banisteria/pdf-files/ban34/Banisteria34_Evans_Calosoma_sycophanta_color.pdf)
Quinn, M.. 2008. "Fiery Searcher - Calosoma scrutator (Fabricius)".
(www.texasento.net/Calosoma.htm)
Wikipedia. "Calosoma".
(en.wikipedia.org/wiki/Calosoma)
Wikipedia. "Ground beetle".
(en.wikipedia.org/wiki/Ground_beetle)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
aku tuh agak takut dan geli sama serangga, kalau bisa jgn dekat2 deh sama mereka :(
BalasHapuswaktu lagi ada serangan ulat bulu kemaren, kumbang ini diikutsertakan untuk membasmi ulat bulu itu apa tidak ya?
BalasHapusapa kumbang ini punya pertahanan terhadap rasa gatal/sakit seperti kita kalo kena ulat bulu?
ngeri bentuknya,, kayanya gatel bgt klo kena kulit,,
BalasHapus@attayaya
BalasHapusNggak. Sejauh yang saya ingat, pemberantasannya ya dilakukan sebatas pake penyemprotan aja. Lagian calosoma itu aslinya dari daerah subtropis di utara & belum tentu bisa hidup di daerah tropis kayak Indonesia
Bisa dibilang begitu. Kumbang ini cangkang kulitnya lumayan tebal, makanya sengatan racun dari bulu ulat ga bisa nembus