Lukisan kapal perang Kekaisaran Brazil. (Sumber) |
Brazil. Itulah negara di Amerika Selatan yang pastinya familiar bagi kebanyakan orang. Negara yang beribukota di Brasilia ini memang memiliki banyak hal yang membuatnya terkenal. Mulai dari kehebatan pemain-pemain sepak bolanya, adanya Sungai & Hutan Amazon di wilayahnya, hingga budaya tarian sambanya. Dan belum lama ini, Brazil kembali menjadi pusat perhatian setelah negara dengan wilayah terluas ke-5 di dunia tersebut menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia FIFA 2014.
Brazil sekarang merupakan negara dengan bentuk pemerintahan republik. Namun ketika Brazil pertama kali memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1822, negeri berbahasa Portugis tersebut memiliki bentuk pemerintahan monarki / kekaisaran. Riwayat Brazil sebagai negara kekaisaran sendiri tidak berlangsung lama karena pada tahun 1889, terjadi kudeta yang mengakhiri era kekaisaran & mengubah Brazil menjadi negara republik seperti yang kita kenal sekarang ini.
Awal mula Kekaisaran Brazil bisa ditelusuri bahkan ketika negara tersebut masih belum terbentuk. Pada tahun 1500, seorang penjelajah Portugal / Portugis yang bernama Pedro Alvares Cabral mendarat di pantai timur Amerika Selatan & mengklaim daratan tersebut sebagai wilayah milik Kerajaan Portugal. 31 tahun kemudian, untuk pertama kalinya imigran Portugal datang & menetap Amerika Selatan. Seiring berjalannya waktu, Portugal terus memperluas wilayah kekuasaanya di Amerika Selatan yang berujung pada terciptanya daerah koloni dengan batas-batas yang serupa dengan batas-batas milik negara Brazil sekarang ini.
Lokasi Kekaisaran Brazil dalam bola dunia. (Sumber) |
Pada permulaan abad ke-19, pecah Perang Napoleon di daratan Eropa di mana Portugal & Perancis - negara asal Napoleon - berada di kubu yang berseberangan. Untuk menyelematkan diri dari amukan pasukan Perancis, pada tahun 1808 keluarga kerajaan Portugal terpaksa mengungsi ke Brazil & menjadikan Rio De Janeiro sebagai ibukota sementara Kerajaan Portugal. Tahun 1815, status Brazil yang awalnya merupakan daerah koloni / provinsi diubah menjadi kerajaan dengan putra mahkota Dom Joao sebagai rajanya.
Tahun 1821, beberapa tahun pasca berakhirnya Perang Napoleon, Joao yang kini menjadi raja Brazil sekaligus Portugal bertolak ke Portugal untuk mengikuti rapat parlemen yang membahas konstitusi baru Portugal. Sebelum pergi ke Portugal, ia menitipkan tampuk kekuasaan Brazil pada putranya, Pangeran Dom Pedro. Tak lama usai berkuasa, Pedro langsung menelurkan sejumlah kebijakan yang membuat ia sukses mendapat simpati dari rakyat Brazil. Ia memerintahkan pemotongan gajinya sendiri, penjualan kuda-kuda milik kerajaan demi menambah pundi-pundi kerajaan, & larangan menarik pajak garam.
MENUJU BRAZIL MERDEKA
Sementara itu di Portugal, rapat parlemen akhirnya memutuskan kalau Kerajaan Brazil akan dibubarkan & diubah kembali statusnya menjadi daerah koloni. Hal tersebut jelas tidak disukai oleh Pedro yang secara otomatis akan kehilangan statusnya sebagai raja Brazil jika keputusan tersebut sampai berhasil direalisasikan. Penolakan serupa juga disuarakan oleh rakyat Brazil karena jika status kekaisaran milik Brazil dicabut, maka wilayah tersebut secara otomatis akan kehilangan kebebasan & kemandiriannya untuk mengelola urusan-urusan internal.
Tanggal 7 September 1822, Pedro menyobek atribut Kerajaan Portugal dari seragamnya sendiri & mendeklarasikan kemerdekaan Brazil sebagai negara kekaisaran. Konflik bersenjata pun pecah antara pasukan pro-Pedro melawan pasukan pro-Portugal. Untuk memperkuat kekuatan militer negaranya yang baru merdeka, Pedro menyewa tentara-tentara bayaran dari luar negeri.
Kaisar Pedro I. (Sumber) |
Salah satu dari tentara bayaran tersebut adalah Admiral Thomas Alexander Cochrane yang sudah makan asam garam dalam Perang Napoleon. Hasilnya manis. Perang berakhir pada tahun 1824 dengan kemenangan Brazil & Portugal terpaksa mengakui kemerdekaan Brazil setahun sesudahnya.
Tahun 1826, Brazil mendirikan parlemen / majelis umum. Namun, masalah baru muncul karena terjadi konflik antara Pedro (sekarang bergelar Kaisar Pedro I) dengan para anggota majelis. Situasi semakin runyam setelah pada tahun 1828, daerah Cisplatina di selatan Brazil sukses memerdekakan diri menjadi negara baru yang bernama "Uruguay".
Seolah masalah di dalam Brazil masih belum cukup, di Portugal terjadi peristiwa pelengseran Ratu Maria II - putri dari Pedro - oleh adik Pedro sendiri. Merasa tidak sanggup kalau harus menangani masalah di Brazil & Portugal secara bersamaan, Pedro melepaskan tahtanya sebagai Kaisar Brazil & bertolak ke Portugal untuk membantu memulihkan tahta putrinya.
Perginya Pedro I dari Brazil membawa masalah baru bagi negara Amerika Selatan tersebut karena putra sekaligus pewaris tahta dari Pedro I baru berusia 5 tahun. Pada periode inilah, Brazil mulai dilanda krisis politik & pergolakan di provinsi-provinsinya.
Baru sesudah tahun 1840, situasi Brazil secara berangsur-angsur mulai membaik setelah putra dari Pedro I dinyatakan sudah cukup umur untuk menjadi kaisar baru Brazil. Selain berhasil mengembalikan stabilitas dalam negeri, Pedro II juga sukses menjadikan Brazil sebagai negara yang disegani berkat keberhasilannya mengatasi masalah-masalah sengketa internasional.
Bendera Kekaisaran Brazil. (Sumber) |
KEJAYAAN YANG MEMBAWA KUTUKAN
Tahun 1850, atas tekanan Inggris, Brazil setuju untuk menghapuskan perdagangan budak kulit hitam. Namun praktik perbudakan masih tetap berjalan hingga puluhan tahun sesudahnya. Masih pada periode yang sama, perekonomian Brazil juga mulai mengalami pertumbuhan pesat dari sektor perkebunan kopi.
Selain kopi, komoditas-komoditas perkebunan lain seperti kapas, kacang, & karet juga menjadi andalan Brazil dalam perdagangan internasional. Meningkatnya perekonomian & aktivitas ekspor lantas berujung pada menjamurnya pembangunan jalan raya & jalur rel baru di seantero Brazil. Namun pertumbuhan ekonomi Brazil juga berimbas pada semakin melebarnya kesenjangan sosial.
Di luar negeri, walaupun Brazil harus kehilangan Cisplatina / Uruguay di tahun 1828, Brazil tetap memiliki pengaruh kuat dalam urusan internal negara mini tersebut via Partai Colorado. Tahun 1864, Brazil bahkan mengirimkan pasukan ke Uruguay supaya Partai Colorado bisa menjadi penguasa Uruguay.
Tindakan Brazil tersebut lantas direspon oleh Paraguay - negara sekutu partai rival Colorado - dengan menyandera kapal sungai milik Brazil & menyerang provinsi Mato Grosso. Brazil jelas tidak terima dengan tindakan Paraguay sehingga pecahlah Perang Paraguay antara Paraguay melawan Brazil, Argentina, & Uruguay (sekarang diperintah oleh Partai Colorado).
Pasukan Brazil & Argentina dalam Perang Paraguay. (Sumber) |
Paraguay awalnya berada di atas angin karena memiliki pasukan yang superior dalam hal kualitas persenjataan. Namun karena harus melawan 3 negara sekaligus yang notabene memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak, pasukan Paraguay akhirnya mulai kepayahan & terpaksa mengibarkan bendera putih pada tahun 1870.
Pasca perang, giliran Brazil & Argentina yang terlibat perselisihan karena keduanya sama-sama berambisi menjadi negara adidaya Amerika Selatan. Sementara di dalam Brazil sendiri, Perang Paraguay membuat pamor militer Brazil melambung sehingga kini mereka semakini berani menekan pemerintah Brazil agar lebih memperhatikan nasib mereka.
Dekade 1880-an menjadi periode penuh pergolakan dalam panggung politik Brazil. Sebagai gambaran singkat, antara tahun 1880 - 1889 majelis Brazil memiliki 10 susunan kabinet berbeda. Situasi yang terjadi karena masing-masing golongan terobsesi untuk mengamankan kepentingannya sendiri-sendiri tanpa bisa menemukan solusi bersama yang saling menguntungkan.
Sebagai contoh, golongan militer menginginkan modernisasi persenjataan & kenaikan gaji. Sementara di institusi agama, terjadi perselisihan antara kubu yang ingin meningkatkan hubungan dengan Gereja Katolik Roma melawan kubu yang ingin mempertahankan dominasi kekaisaran atas gereja lokal. Perdebatan juga terjadi perihal apakah Brazil sebaiknya menghapuskan sistem perbudakan secara permanen / tidak.
Foto ibukota Rio de Janeiro pada tahun 1889. (Sumber) |
Tahun 1888, perbudakan akhirnya dihapuskan secara permanen di Brazil. Namun kebijakan tersebut kini malah membuat Brazil dibanjiri ratusan ribu mantan budak dengan ketrampilan minim. Para pemilik lahan kini juga kehilangan tenaga kerja tanpa gaji yang selama ini mereka andalkan.
Akibat fenomena tersebut, sejumlah personil militer Brazil yang dipimpin oleh Deodoro da Fonseca & didukung oleh para pemilik lahan nekat melakukan kudeta militer pada tanggal 15 November 1889. Pasca kudeta, Brazil berubah menjadi negara republik & Kaisar Pedro II beserta keluarganya dikirim ke pengasingan. Era Kekaisaran Brazil yang sudah berlangsung selama hampir 7 dasawarsa pun kini menemui akhirnya. - © Rep. Eusosialis Tawon
BIODATA
Nama resmi : Imperio do Brasil
Tahun aktif : 1822 - 1889
Ibukota : Rio de Janeiro
Bentuk pemerintahan : monarki konstitusional
Luas wilayah : 8.500.000 km persegi
Mata uang : real
Bahasa nasional : Portugis
REFERENSI
SoulBrasileiro - Discovery and Colonization (1500 – 1808)
SoulBrasileiro - Independence and Empire (1808 – 1889)
Country Studies - The Empire, 1822-89
Country Studies - The Regency Era, 1831-40
Country Studies - The Second Empire, 1840-89
The Economist - Millennium issue : An Age of Empires
Wikipedia - Empire of Brazil
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Kamerad R-Waps, saya menyatakan diri ingin bergabung sebagai sekutu Republik Eusosialis Tawon, apakah diterima?
BalasHapusSalam,
Afi Fatoni
Silakan. Jelas, anda sangat diterima di sini.
HapusGimana caranya untuk bergabung?
HapusHmm, bisa diperjelas dulu apa yang anda maksud dengan bergabung? Kalau maksudnya kontributor artikel tambahan sih saat ini saya belum memerlukannya
HapusTapi kalau maksudnya ajakan tukar link, silakan cantumkan dulu link situs saya di situs anda. Nanti akan saya pasang balik link situs anda.
Sudah saya cantumkan kamerad, maaf baru reply. Mohon dicantunkan balik. Terima kasih.
BalasHapusOke. Situs punya anda juga sudah saya pasang. Silakan dicek.
HapusSip...
BalasHapus