Cuplikan dari video klip "Youth of the Nation". |
Bagi para pengunjung yang gemar mendengarkan lagu-lagu Barat bergenre rock & metal, harusnya P.O.D. bukanlah nama yang asing. Benar, itu adalah nama dari sebuah grup band yang berasal dari AS. Nama "P.O.D." pada grup band ini sendiri merupakan singkatan dari "Payable on Death" (Dapat Dibayar saat Meninggal).
Pertama kali berdiri pada tahun 1992, band ini sudah mengeluarkan banyak album yang pada gilirannya sukses melambungkan reputasi & popularitas dari band yang bersangkutan. Dari sekian banyak lagu yang pernah dirilis P.O.D., salah satu lagu yang cukup terkenal adalah "Youth of the Nation" (YotN; Anak-Anak Muda Bangsa).
YotN merupakan judul dari lagu buatan P.O.D. yang dirilis pada tahun 2001 dalam album berjudul "Satellite". Menurut salah satu personil P.O.D., sumber inspirasi dari lagu ini muncul ketika kendaraan yang mereka tumpangi terjebak macet di San Diego, California. Sementara di luar, ada helikopter & mobil polisi yang berseliweran.
Belakangan diketahui kalau penyebab kemacetan tersebut adalah karena di SMA Santana yang berlokasi tidak jauh dari lokasi kemacetan, baru saja terjadi peristiwa penembakan oleh siswa setempat yang merenggut 2 korban jiwa. Berdasarkan keterangan dari para saksi, sang pelaku penembakan kerap menjadi korban bullying oleh teman-temannya karena dia bertubuh kecil.
Hal tersebut lantas memunculkan spekulasi kalau tersangka melakukan penembakan karena merasa dendam kepada teman-temannya. Oleh para personil P.O.D., peristiwa penembakan & sisi gelap dari kehidupan sekolah sang tersangka lalu dijadikan sumber inspirasi untuk lagu baru mereka. Lagu yang bercerita tentang permasalahan remaja alias generasi muda. Dan sesuai judul artikel, dalam kesempatan kali ini pihak Republik akan mengulas makna dari lagu tersebut.
ANALISA LIRIK
Bagian I
Last day of the rest of my life
I wish I would've known
'Cause I would've kissed my mama goodbye
I didn't tell her that I loved her and how much I care
Or thank my pops for all the talks
And all the wisdom he shared
Bagian ini ingin menjelaskan rutinitas yang dijalani oleh seseorang di hari terakhir hidupnya (last day of the rest of my life). Namun layaknya pepatah "usia tak ada yang tahu", orang yang menjadi fokus penceritaan dalam lagu ini juga tidak tahu kalau hari itu bakal jadi hari terakhir hidupnya (I wish I would've known).
Jika ia tahu, ia ingin memberikan ciuman selamat tinggal kepada ibunya (I would've kissed my mama goodbye) sambil menyatakan rasa cinta & terima kasihnya atas apa yang sudah orang tuanya berikan kepada dia selama ini (I loved her and how much I care, or thank my pops for all the talks, and all the wisdom he shared).
Unaware, I just did what I always do
Everyday, the same routine
Before I skate off to school
But who knew that this day wasn't like the rest
Instead of taking a test
I took two to the chest
Bagian ini masih memiliki hubungan dengan bagian sebelumnya, yaitu seputar rutinitas sang tokoh (I just did what I always do, everyday the same routine). Bagian ini juga menunjukkan kalau sang tokoh adalah seorang pelajar atau anak sekolahan karena sesudah melakukan rutinitasnya di rumah, ia berangkat memakai skateboard ke sekolah (I skate off to school) untuk mengikuti ujian (taking a test).
Tapi sesampainya di sekolah, barulah ia sadar kalau hari ini tidak akan sama dengan hari-harinya yang biasa (who knew that this day wasn't like the rest) karena ada peristiwa yang membuat dirinya & orang lain harus masuk peti mati alias meninggal (I took two to the chest). Peristiwa apakah itu? Silakan diteruskan bacanya...
Call me blind, but I didn't see it coming
Everybody was running but I couldn't hear nothing
Except gun blasts, it happened so fast
I didn't really know this kid
He wasn't part of the class
Peristiwa yang dimaksud datang secara tiba-tiba, sehingga sang tokoh tidak sadar apa yang terjadi & tidak tahu apa yang datang kepadanya (I didn't see it coming). Yang dia tahu hanyalah orang-orang mendadak berlarian (everybody was running) sehingga terciptalah kegaduhan yang membuat dia tidak bisa mendengar ada kejadian apa sebenarnya (but I couldn't hear nothing).
Mendadak, sang tokoh mendengar suara senapan meletus (gun blasts). Ternyata ada peristiwa penembakan di sekolahnya, di hadapannya! Dan pelakunya adalah siswa dari kelas lain (I didn't really know this kid, he wasn't part of the class). Atau sebenarnya sang pelaku aslinya merupakan teman satu kelasnya, tapi tidak ada yang berteman dekat dengannya, sehingga dia dianggap asing bagaikan siswa dari kelas lain. Apapun status asli dari sang pelaku, sekarang sang tokoh turut menjadi korban karena sesudah mendengar suara letusan senapan, dia tidak mengetahui apa-apa lagi (except gun blasts, it happened so fast).
Penembakan membabi buta di sekolah menjadi salah satu tema yang diangkat dalam lagu "Youth of the Nation". (Sumber) |
Maybe this kid was reaching out for love
Or maybe for a moment he forgot who he was
Or maybe this kid just wanted to be hugged
Whatever it was, I know it's because
Bagian ini ingin menceritakan bagaimana sang tokoh menjelang ajalnya mencoba menerka-nerka motivasi sang pelaku penembakan. Mungkin sang pelaku sedang patah hati (maybe this kid was reaching out for love). Mungkin juga sang pelaku hanya sedang terguncang & kehilangan akal sehatnya untuk sesaat (maybe for a moment he forgot who he was).
Atau mungkin juga sang pelaku adalah orang yang kerap dikucilkan oleh lingkungannya, sehingga dia pun melakukan penembakan supaya orang lain mau menganggap serius keberadaannya (maybe this kid just wanted to be hugged). Apapun motivasi pelaku, sang tokoh merasa kalau dia tahu alasan yang sebenarnya (whatever it was, I know it). Bagaimana dia tahu? Silakan dilihat di bagian berikutnya.
Reffrain
We are, We are, the youth of the nation
We are, We are, the youth of the nation
Bagian ini ingin menceritakan kalau dia & pelaku sama-sama berstatus sebagai generasi muda dari suatu bangsa (we are the youth of the nation). Generasi yang sama-sama diharapkan bisa membangun negaranya di masa depan. Generasi yang masih mencari jati diri. Generasi yang memiliki masalahnya sendiri ketika bergaul & berinteraksi dengan lingkungannya.
Jika disambungkan dengan bagian sebelumnya, sang tokoh yang menjadi korban penembakan tahu kalau alasan pelaku melakukan penembakan membabi buta adalah karena dia memiliki masalah hidup yang lumrah dialami generasi muda (misalnya bullying), namun dia tidak sanggup lagi menahannya. Dia (merasa) tahu, karena dia memiliki kesamaan usia & pengalaman hidup dengan sang pelaku.
Bagian II
Little Suzy, she was only twelve
She was given the world
With every chance to excel
Hang with the boys and hear the stories they tell
She might act kind of proud
But no respect for herself
Bagian ini ingin bercerita tentang tokoh lain yang bernama Suzy, seorang gadis remaja yang berusia 12 tahun (Little Suzy, she was only twelve). Usia yang sebenarnya bisa dia manfaatkan untuk mengasah ketrampilannya di dunia (she was given the world with every chance to excel)). Suzy juga memiliki kebiasaan untuk bergaul dengan teman-teman prianya (hang with the boys and hear the stories they tell). Biarpun Suzy kelihatan merasa senang & bangga karena bisa bergaul dengan mereka (she might act kind of proud), ternyata Suzy sendiri kurang bisa menjaga dirinya sendiri ketika bergaul dengan mereka (no respect for herself ).
She finds love in all the wrong places
The same situations, just different faces
Changed up her pace since her daddy left her
Too bad he never told her
She deserved much better
Bagian ini menunjukkan kalau Suzy adalah orang yang suka melakukan seks bebas & tidur dengan sembarang pria (she finds love in all the wrong places, the same situations just different faces). Kenapa dia bisa sampai menikmati gaya hidup macam itu? Jawabannya adalah karena Suzy merupakan anak korban perceraian / broken home yang ditinggalkan oleh ayahnya sendiri (her daddy left her, too bad he never told her). Karena Suzy merasa frustrasi dengan hidupnya & dia merindukan kasih sayang dari pria yang dia tuakan, Suzy pun terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Padahal sebagai gadis yang masih belia, masih ada hal-hal lain yang lebih positif yang bisa dia lakukan (she deserved much better).
Cuplikan dari video klip "Youth of the Nation" yang menampilkan kehidupan para remaja. |
Johnny boy always played the fool
He broke all the rules
So you would think he was cool
He was never really one of the guys
No matter how hard he tried
Often thought of suicide
Bagian ini ingin bercerita tentang seorang tokoh lain yang bernama Johnny. Seorang remaja laki-laki yang gemar melakukan hal-hal yang berbahaya & melanggar norma serta aturan (Johnny boy always played the fool, he broke all the rules). Hal-hal apakah itu? Tidak jelas. Mungkin dia gemar ugal-ugalan di jalan layaknya anggota geng motor. Mungkin juga dia suka terlibat tawuran. Atau mungkin Johnny aslinya adalah pelaku kriminal & pemakai narkotik.
Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, kenapa Johnny sampai berani melakukan hal-hal nekat seperti itu? Ternyata Johnny melakukannya karena dia ingin dianggap keren & mendapat teman baru (you would think he was cool). Tapi biarpun Johnny sudah bersusah payah & mengambil resiko, teman-temannya tetap enggan bergaul dengannya (he was never really one of the guys, no matter how hard he tried). Akibatnya, Johnny pun merasa frustrasi & sering berpikir untuk bunuh diri (often thought of suicide).
It's kind of hard when you ain't got no friends
He put his life to an end, they might remember him then
You cross the line and there's no turning back
Told the world how he felt with the sound of a gat
Bagian ini menunjukkan betapa menyedihkannya hidup kalau tidak memiliki teman (kind of hard when you ain't got no friends). Demikian pula dengan Johnny. Merasa kalau tidak ada yang menghargai dirinya semasa hidup, dia pun bunuh diri dengan pistol (he put his life to an end, with the sound of a gat). Johnny sadar kalau sekali dia melakukan bunuh diri, dia tidak akan bisa hidup lagi (there's no turning back). Namun Johnny tetap nekat melakukannya. Ia juga berharap kalau sesudah dia mati, orang lain akan mengingat namanya & akhirnya peduli padanya (they might remember him then).
Reffrain
(lihat kembali bagian yang berjudul serupa)
Bagian III
Who's to blame for the lives that tragedies claim
No matter what you say, it don't take away the pain
That I feel inside, I'm tired of all the lies
Don't nobody know why, it's the blind leading the blind
Bagian ini mengekspresikan rasa bingung & frustrasi dari sang pelantun lagu mengenai masalah-masalah terkait generasi muda yang ada di sekitarnya. Khususnya peristiwa-peristiwa yang sampai merenggut nyawa (the lives that tragedies claim). Siapa yang harus disalahkan (who's to blame)? Keluarganya? Teman-teman sebayanya? Atau malah pemerintah dengan segala macam aturan yang dibuatnya?
Siapapun yang salah, apapun penjelasan yang coba dikeluarkan oleh pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan peristiwanya, itu tidak akan menghapus rasa duka & perih dari mereka yang harus menderita akibat peristiwanya (no matter what you say, it don't take away the pain).
Baris berikutnya ingin menunjukkan kalau sang pelantun lagu merasa lelah dengan orang-orang di sekitarnya yang ramai-ramai berspekulasi & bahkan saling menyalahkan setiap kali terjadi suatu peristiwa (I'm tired of all the lies). Sang pelantun lagu kemudian mengatakan kalau semua peristiwa & permasalahan generasi muda yang terjadi di sekitar tidak lain sebagai akibat dari kondisi sosial di masyarakat itu sendiri.
Kondisi sosial yang ada sekarang diciptakan oleh orang-orang dari generasi yang lebih tua. Mereka menentukan apa yang boleh & tidak boleh. Dari ketentuan-ketentuan inilah, tercipta tatanan sosial di mana generasi muda turut menjadi bagian di dalamnya.
Orang-orang dari generasi yang lebih tua merasa dirinya paling tahu, tapi sebenarnya tidak. Mereka hanya bertindak dengan berdasarkan pengalaman & perkiraan. Mereka aslinya "buta". Buta mengenai apa yang akan terjadi masa depan. Buta mengenai bahaya dari suatu tatanan sosial yang masyarakatnya terlalu individualis & permisif.
Atau yang paling parah, buta alias tidak peduli mengenai masalah-masalah kemanusiaan selama kepentingan pribadinya tidak terusik. Singkatnya, masyarakat kita tidak lain merupakan "orang buta yang menuntun sesama orang buta" (it's the blind leading the blind). Generasi lebih tua yang menentukan arah kehidupan dari generasi mudanya.
Sampul dari album "Satellite". (Sumber) |
I guess that's the way the story goes
Will it ever make sense somebody's got to know
There's got to be more to life than this
There's got to be more to everything I thought exists
Bagian ini menunjukkan rasa pasrah & harapan dari sang penyanyi. Dia merasa kalau tatanan sosial yang ada sekarang akan terus berlangsung & tidak akan berubah dalam waktu dekat (that's the way the story goes). Hanya waktu yang akan membuktikan apakah tatanan sosial yang ada sekarang pantas dipertahankan / tidak.
Jika waktunya sudah tiba, seseorang atau sekelompok orang harus menyadarinya & kemudian mengubahnya (somebody's got to know). Kehidupan orang banyak harus dibuat lebih baik daripada sekarang (more to life than this). Demikian juga dengan hal-hal lain (more to everything I thought exists). Semuanya demi kebaikan generasi muda, generasi penerus bangsa & pewaris negara ini.
Reffrain
(lihat kembali bagian yang berjudul serupa)
© Rep. Eusosialis Tawon
SUMBER-SUMBER YANG MEMBANTU
ABC News - 2 Dead, 13 Hurt in Calif. School Shooting
Lyric Interpretations - P.O.D. : Youth of the Nation Meaning
Songfacts - Youth Of The Nation by P.O.D. Songfacts
Wikipedia - P.O.D.
Lirik lagu P.O.D. - Youth of the Nation
Video klip P.O.D. - Youth of the Nation
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Wah, master tawon keren-keren nih selera musiknya.
BalasHapussaya lo suka bang
BalasHapuskasih jempol buat ente gan
BalasHapus