Bendera Selandia Baru. (Sumber) |
Selandia Baru (New Zealand) adalah nama dari negara kepulauan yang terletak di sebelah selatan Samudera Pasifik. Negara yang beribukota di Wellington ini memiliki banyak kemiripan dengan Australia, negara tetangganya di sebelah barat laut. Selain sama-sama terletak di kawasan Oseania, baik Australia maupun Selandia Baru sama-sama berstatus sebagai Persemakmuran Inggris & berpenduduk mayoritas keturunan imigran Eropa.
Masing-masing negara juga memiliki desain bendera nasional yang mirip, namun masih bisa dibedakan. Jika bendera Australia menampilkan 6 simbol bintang putih, maka bendera Selandia Baru menampilkan 4 simbol bintang merah.
Selandia Baru pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada tahun 1642, tepatnya oleh pelaut Abel Tasman. Daerah yang ditemukan Tasman tersebut oleh pembuat peta berkebangsaan Belanda lalu diberi nama "Nova Zeelandia" (Zeeland Baru) di mana Zeeland merupakan nama dari sebuah provinsi di Belanda.
Nama tersebut lalu digunakan oleh orang-orang Eropa untuk menyebut daerah yang bersangkutan hingga sekarang. Suku pribumi Maori sendiri menyebut Selandia Baru dengan nama "Aotearoa". Sementara orang-orang Eropa & non-Maori mereka panggil dengan sebutan "pakeha".
Walaupun Abel Tasman yang berkebangsaan Belanda merupakan orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Selandia Baru, adalah Inggris dengan James Cook sebagai utusannya yang melakukan riset & eksplorasi secara serius ke daerah yang bersangkutan pada abad ke-18.
Sejak itulah, orang-orang Eropa berduyun-duyun menuju Selandia Baru untuk berdagang dengan penduduk pribumi atau sekedar berlabuh usai berburu paus & anjing laut. Kota-kota kecil yang didiami oleh orang Eropa mulai bermunculan. Terhitung sejak tahun 1788, Selandia Baru menjadi koloni Inggris di mana institusi pemerintahan daerahnya disatukan dengan daerah koloni New South Wales, Australia tenggara.
Peta Selandia Baru. (Sumber) |
Salah satu komoditas dagang yang ditawarkan oleh orang Eropa ke masyarakat Maori adalah senapan. Sekedar info, penduduk Maori terbagi ke dalam beberapa kelompok suku yang tak jarang terlibat konflik 1 sama lain. Awalnya mereka hanya menggunakan senjata tradisional seperti tombak dalam pertempuran.
Namun begitu mereka mengenal senapan, mereka pun beralih menggunakan senjata yang bersangkutan untuk memerangi kelompok suku rivalnya. Akibatnya sungguh mengerikan karena sejak itu, jumlah korban tewas dalam perang antara sesama suku Maori meningkat tajam. Periode berdarah yang berlangsung di paruh awal abad ke-19 tersebut dikenal sebagai "Perang Senapan" (Musket Wars).
Memasuki abad ke-19, jumlah orang Eropa yang bermigrasi ke Selandia Baru meningkat tajam. Awalnya para imigran ini datang untuk beternak domba. Namun pasca ditemukannya tambang emas di Pulau Selatan pada tahun 1861, muncul gelombang migrasi baru untuk menambang emas.
Tahun 1838, sejumlah pebisnis Inggris mendirikan perusahaan "New Zealand Company" (NZC) di mana fokus operasi NZC adalah membeli tanah secara besar-besaran dari penduduk pribumi, lalu menjualnya kepada imigran Eropa. Namun, masalah baru muncul karena orang Eropa & Maori memiliki pemahaman yang berbeda mengenai konsep kepemilikan tanah sehingga sengketa antara keduanya pun menyembul ke permukaan.
PERJANJIAN DENGAN PRIBUMI
Sebagai solusi atas masalah sengketa lahan & memburuknya kondisi keamanan Selandia Baru akibat Perang Senapan, perwakilan Inggris & sejumlah kepala suku Maori lalu melakukan perundingan. Hasilnya, pada tahun 5 Februari 1840 dicapailah kesepakatan yang dikenal sebagai "Traktat Waitangi".
Berdasarkan traktat tersebut, Kerajaan Inggris memiliki kedaulatan politis atas Selandia Baru & hak eksklusif untuk membeli lahan dari penduduk Maori. Sebagai gantinya, Kerajaan Inggris bertanggung jawab atas keselamatan penduduk Maori & ketertiban Selandia Baru.
Dicapainya Traktat Waitangi kerap disebut-sebut sebagai titik awal dimulainya kolonisasi penuh Inggris atas wilayah Selandia Baru. Setahun pasca Traktat Waitangi, Selandia Baru dijadikan daerah koloni tersendiri yang terpisah dari New South Wales.
Namun dicapainya Traktat Waitangi sendiri ternyata tidak serta-merta meredakan masalah. Ketika tingkat permintaan tanah dari para imigran Eropa semakin banyak, orang-orang Maori kian enggan menjual tanahnya kepada pemerintah Inggris karena khawatir bakal terdesak oleh keberadaan imigran Eropa yang jumlahnya kian banyak.
Lukisan mengenai penandatanganan Traktat Waitangi. (Sumber) |
Kontroversi juga muncul perihal seberapa luas kekuasaan yang dimiliki oleh kepala-kepala suku Maori berdasarkan Traktat Waitangi. Kombinasi dari hal-hal tadi lantas berujung pada pecahnya pemberontakan oleh milisi-milisi Maori pada pertengahan abad ke-19.
Pasca perang, wilayah milik para milisi pemberontak diambil paksa oleh pemerintah Inggris untuk memberikan efek jera. Namun perdebatan mengenai poin-poin dalam Traktat Waitangi masih tetap berlangsung hingga sekarang.
Kembali ke ranah politik. Memasuki tahun 1907, pemerintah Inggris memberikan status dominion kepada Selandia Baru. Dengan status baru ini, Selandia Baru kini memiliki kemandirian mutlak untuk mengelola urusan domestiknya sendiri, namun urusan hubungan internasionalnya masih berada di bawah kendali Inggris.
Tahun 1931, untuk memberikan kejelasan resmi & otonomi lebih luas kepada daerah-daerah bawahannya, Inggris mengesahkan Statuta Westminster sehingga kini negara-negara persemakmuran Inggris memiliki kemandirian mutlak untuk menangani urusan internal & eksternalnya. Namun karena dianggap sebagai hal yang kurang mendesak, pemerintah Selandia Baru baru menjalankan Statuta Westminster 16 tahun kemudian.
Selandia Baru hingga sekarang memang masih mengakui Ratu / Raja Inggris yang diwakili oleh Gubernur Jenderal sebagai kepala negaranya. Namun keberadaan mereka lebih bersifat seremonial karena urusan pemerintahan dipegang sepenuhnya oleh Perdana Menteri hasil pilihan Parlemen, di mana komposisi Parlemen sendiri ditentukan oleh rakyat Selandia Baru via pemilu.
Karena mayoritas rakyat Selandia Baru merupakan keturunan imigran Inggris, mereka tidak keberatan kalau negaranya tetap mengakui Ratu Inggris sebagai kepala negara mereka. Inggris sendiri memberikan kebebasan kepada pemerintah Selandia Baru perihal apakah negara tersebut mau bertahan dengan bentuk negaranya sekarang, atau berubah supaya tidak perlu lagi mengakui Ratu Inggris sebagai kepala negaranya. - © Rep. Eusosialis Tawon
BIODATA
Nama resmi : Selandia Baru (New Zealand; Aotearoa)
Tahun aktif : 1841 - sekarang
Ibukota : Wellington
Bentuk pemerintahan : monarki parlementer, dengan Raja / Ratu Inggris sebagai kepala negara
Luas wilayah : 268.021 km persegi
Mata uang : dollar Selandia Baru
Bahasa nasional : Inggris, Maori
REFERENSI
History.com - Tasman discovers New Zealand
New Zealand - Treaty of Waitangi
NZHistory - Musket Wars - Overview
J. W. Rowe, dkk.. 2008. "New Zealand". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
gan, bahas juga donk sejarah tentang bangsa viking :)
BalasHapusNew Zeeland, tanah yg dimakmurkan tangan british
BalasHapuswahhh....ilmu saya nambah..
BalasHapusterima kasih
izin copas ya kak
BalasHapus