Prajurit elang Aztec (kanan) ketika bertarung melawan prajurit Spanyol. (Sumber) |
Aztec / Aztek adalah nama dari suatu peradaban yang pernah berdiri di pedalaman Meksiko pada Abad Pertengahan. Apa yang disebut Aztec aslinya merupakan aliansi dari 3 kerajaan kecil setempat - Tlacopan, Texcoco, & Tenochtitlan - dengan Tenochtitlan sebagai pusatnya. Di masa jayanya, Aztec merupakan negara adidaya setempat dengan wilayah kekuasaan yang membentang dari pesisir Samudera Atlantik di sebelah utara hingga pesisir Samudera Pasifk di sebelah selatan. Namun di tahun 1521, Aztec akhirnya harus menemui keruntuhannya pasca masuknya wabah cacar air & jatuhnya Tenochtitlan ke tangan pasukan Spanyol pimpinan Hernan Cortes.
Bangsa Aztec dikenal sebagai bangsa yang gemar berperang & memiliki kultur militeristik yang tinggi. Selain untuk memudahkan Aztec mempertahankan diri & memperluas wilayah kekuasaannya, terciptanya situasi tersebut juga tidak lepas dari adanya keyakinan dalam agama bangsa Aztec kalau dewa mereka harus diberi makan jantung manusia secara berkala supaya matahari bisa tetap bersinar. Maka, untuk mendapatkan orang-orang yang diperlukannya untuk dikorbankan kepada dewa, Aztec pun kerap mengutus pasukannya untuk menangkapi orang-orang di daerah bawahan Aztec.
Pergumulan yang terjadi selama pasukan Aztec melakukan perburuan manusia untuk dijadikan tahanan & dikorbankan kepada dewa dikenal dengan istilah "perang bunga" (flower / garland war). Perang bunga merupakan momen yang penting bagi para prajurit Aztec karena perang bunga menjadi ajang bagi mereka untuk mendongkrak reputasi.
Sebagai contoh, seorang pemuda Aztec dianggap belum dewasa jika dia belum pernah menangkap tahanan 1 orang pun. Sementara prajurit yang sudah menangkap 20 tahanan / lebih akan dinobatkan menjadi prajurit elang (eagle warrior; cuauhtli), semacam posisi bergengsi dalam struktur ketentaraan Aztec di mana pelakunya memakai helm berbentuk menyerupai kepala elang.
Bangsa Aztec tidak mengenal teknologi pengolahan baja & sebagai konsekuensinya tidak memiliki senjata yang terbuat dari baja. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat Aztec karena mereka memiliki obsidian - batuan hasil pembekuan lahar gunung berapi - sebagai bahan baku pembuatan senjata & perkakasnya. Obsidian sangat mudah diasah & bisa diolah menjadi senjata yang bahkan lebih tajam daripada senjata logam. Namun obsidian juga lebih mudah mengalami aus sehingga senjata yang menggunakan obsidian harus diasah ulang secara berkala.
SENJATA JARAK DEKAT
Macuahuitl
(Sumber) |
Tepoztopilli
Ilustrasi dari abad ke-16 yang menampilkan tombak tepoztopili. (Sumber) |
Senjata berupa tombak kayu yang panjangnya setara manusia dewasa. Di bagian mata tombak, terdapat struktur kayu berpenampang lebar yang ditempeli kepingan-kepingan obsidian tajam di bagian sisinya. Desain tepoztopilli yang unik membuat senjata ini bisa digunakan untuk menusuk sekaligus menebas. Kelebihan utama tepoztopilli jika dibandingkan dengan macuahuitl adalah tepoztopilli memiliki jangkauan menyerang yang lebih panjang.
Cuauhololli
(Sumber) |
Senjata berupa batang kayu dengan bulatan keras di bagian atasnya. Bagian bulatan tersebut bisa terbuat dari kayu ataupun batu. Teknik penggunaan senjata ini pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan gada, di mana penggunanya menghantamkan bagian bulatan keras ke arah korbannya.
Tlaximaltepoztli
Ilustrasi prajurit Aztec yang sedang memegang tlaximaltepoztli sambil menjambak rambut lawannya. (Sumber) |
Senjata berupa batang kayu yang ditancapi batu perunggu pipih di bagian atasnya. Secara singkat, senjata ini pada dasarnya adalah sejenis kapak & memiliki teknik penggunaan yang sama.
SENJATA JARAK JAUH
Atlatl
Ilustrasi cara menggunakan atlatl. (Sumber) |
Busur & Anak Panah
Bangsa Aztec juga mengenal penggunaan panah. Secara garis besar, busur & anak panah yang digunakan oleh bangsa Aztec memiliki struktur yang tidak berbeda jauh dengan busur & anak panah yang lazim kita temui. Perbedaan utamanya adalah bagian ujung anak panah buatan bangsa Aztec terbuat dari obsidian, tembaga, atau potongan tulang. Busur buatan bangsa Aztec umumnya memiliki panjang 1,5 m & dilaporkan memiliki jarak tembak sejauh 130 m lebih.
Tematlatl
Teknik penggunaan tematlatl kurang lebih serupa dengan gambar ilustrasi ini. (Sumber) |
Senjata lempar yang terdiri dari sepasang tali dengan kain pendek yang menghubungkan keduanya di mana kain tersebut berfungsi untuk memuat proyektil. Saat digunakan, pengguna tematlatl akan memuat proyektil di bagian kain, memegang kedua ujung tali, lalu kemudian memutar-mutarkannya sambil melepas salah satu ujung tali sehingga proyektil yang dimuat tematlatl terlempar ke depan.
Proyektil yang digunakan tematlatl bisa berupa batu yang sudah dibentuk menjadi lonjong atau bulatan tanah liat yang diisi kerikil. Walaupun kelihatannya sederhana, senjata ini tetap tidak bisa dipandang sebelah mata karena faktanya, tematlatl memiliki jarak tembak yang lebih jauh daripada panah (nyaris 200 m) & proyektil yang dilontarkannya cukup kuat untuk melukai prajurit Spanyol yang memakai baju berlapis logam. - © Rep. Eusosialis Tawon
REFERENSI
About.com - Macuahuitl - The Wooden Sword....
Aztec-History.com - Ancient Aztec Weapon
Aztec-History.com - Aztec Flower War
Wikipedia - Aztec warfare
Wikipedia - Tlaximaltepoztli
G. R. Willey, dkk.. 2008. "Pre-Columbian civilizations". Encyclopaedia Britannica, Chicago, AS.
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
khasnya menggunakan batu obsidian ya?mungkin itu termasuk sumber daya yang melimpah di wilayah tinggal bangsa Aztec...
BalasHapusWilayah Amerika Utara memang wilayah asal dan persebaran senjata dengan bahan non logam, karena mayoritas senjata yang ada di wilayah itu terbuat dari kayu, batu, dan tulang binatang. Walaupun demikian, senjata yang ada tidak kalah mematikan nya dengan senjata berbahan logam. Sebagai contoh macuahuitl. Senjata ini walaupun kelihatan tidak setajam senjata logam tetapi dapat memecahkan tengkorak kuda, padahal tengkorak kuda sangat tebal dan padat. Hal ini diperoleh dari tenaga ayunan yang kencang, sekaligus bahan kayu yang berat sehingga mampu menancap kan potongan batu obsidian pada targetnya.
BalasHapusSungguh tidak adil pasukan Aztec yang bersenjata batu dan kayu harus melawan pasukan Spanyol yang bersenjatakan besi dan senapan api bahkan meriam, sungguh pengalaman yang berharga bahwa modernisasi persenjataan merupakan salah satu faktor penting dalam memenangkan pertempuran.
BalasHapus