(Sumber) |
Bintang laut mahkota duri (crown-of-thorns starfish; Acanthaster planci) adalah nama dari spesies bintang laut yang memperoleh sebutan demikian sebagai akibat dari tubuh bagian atasnya yang dipenuhi oleh duri. Panjang durinya mencapai 5 cm, sementara bintang laut yang bersangkutan bisa tumbuh hingga berdiameter 1 m lebih.
Fungsi utama dari duri-duri itu sendiri adalah untuk pertahanan diri di mana duri tersebut juga menghasilkan zat beracun. Jika ada orang yang tertusuk oleh duri bintang laut ini, bagian yang terkena duri akan membengkak & terasa perih. Tapi jangan khawatir, orang yang bersangkutan tidak akan meninggal.
Bintang laut mahkota duri memiliki jumlah lengan yang bervariasi antara 7 hingga 23 buah. Corak warnanya juga tidak kalah bervariasi. Individu yang berwarna kemerahan hingga yang berwarna kebiruan semuanya sudah pernah ditemukan. Selebihnya, bintang laut mahkota duri memiliki morfologi yang tidak berbeda jauh dengan spesies bintang laut lainnya.
Bintang laut mahkota duri di atas terumbu karang. (Sumber) |
Mulut bintang laut mahkota duri terletak di bagian bawah, sementara anusnya yang berukuran kecil terletak di bagian atas. Untuk bergerak, bintang laut mahkota duri akan menghisap air laut lewat lubang madreporit di bagian atas tubuhnya, lalu kemudian mengeluarkan airnya lewat kaki-kaki tabung kecil yang terletak di bagian bawah tubuhnya, sehingga terciptalah daya dorong.
Bintang laut mahkota duri hanya ditemukan di perairan Hindia & Pasifik, tepatnya di perairan yang dipenuhi terumbu karang makanannya. Mungkin ada yang penasaran, bagaimana hewan seperti bintang laut bisa memakan terumbu karang yang notabene keras?
Jadi, ketika bintang laut mahkota duri sudah berada di atas terumbu karang makanannya, terumbu karang akan mengeluarkan lambungnya & menyelimuti terumbu karang tersebut, lalu mulai mencerna mangsanya dengan cara menghasilkan enzim khusus yang bisa menghancurkan jaringan terumbu karang. Jika makanan sedang langka, bintang laut mahkota duri bisa hidup tanpa makan selama berbulan-bulan dengan memanfaatkan cadangan energi yang tersimpan dalam tubuhnya.
Sebagai akibat dari fisiknya yang diselimuti oleh duri beracun, tidak banyak hewan yang mau memakan bintang laut mahkota duri dewasa. Salah satu contoh hewan yang diketahui memakan spesies bintang laut ini adalah siput triton (Charonia tritonis). Siput ini makan dengan cara merobek kulit bintang laut memakai lidah bergiginya, lalu kemudian memasukkan mulutnya yang panjang ke dalam luka robekan yang dibuatnya & mulai menghisap daging bintang laut.
Siput triton yang sedang memakan bintang laut mahkota duri. (Sumber) |
Beberapa spesies ikan besar seperti Lethrinus nebulosus & Cheilinus undulatus juga mau memakan bintang laut mahkota duri. Spesies-spesies udang laut dari famili Trapeziidae tidak memakan bintang laut, namun membantu melindungi terumbu karang tempatnya tinggal dengan cara mencapit & melukai kaki tabung bintang laut.
Bintang laut mahkota duri adalah hewan berumah 2 yang berarti hewan ini terdiri dari individu jantan & individu betina. Musim kawin bintang laut mahkota duri berlangsung pada pertengahan musim panas waktu setempat. Ketika melakukan reproduksi, individu-individu bintang laut akan melepaskan sel sperma & telurnya.
Jumlah sel telur yang dilepaskan seekor betina bisa mencapai 60 juta di mana semakin besar ukuran individunya, semakin banyak pula jumlah sel telurnya. Ketika sperma & telur tersebut bertemu, terjadilah pembuahan di mana sel telur yang baru dibuahi kemudian bertransformasi menjadi larva. Larva bintang laut hidup terombang-ambing sebagai bagian dari gerombolan zooplankton.
Ketika larva bintang laut mahkota duri memasuki usia 3 minggu, larva tersebut akan jatuh ke dasar laut & mengalami perubahan cara hidup dari yang awalnya hidup melayang menjadi penghuni dasar laut. Bintang laut mahkota duri yang baru menjalani fase hidupnya sebagai hewan dasar laut (bentos) masih belum memiliki duri & hanya memiliki 5 lengan.
Larva planktonik bintang laut mahkota duri. (Sumber) |
Namun seiring berjalannya waktu, duri-durinya akan tumbuh & jumlah lengannya bertambah. Makanannya ketika menjalani fase awal sebagai bentos adalah alga, namun sejak usia 4 bulan hewan yang bersangkutan akan mulai memakan terumbu karang. Bintang laut mahkota duri mengalami kematangan seksual pada usia 2 tahun.
Bintang laut mahkota duri membantu menjaga keberagaman terumbu karang setempat dengan cara memakan terumbu karang spesies tertentu (utamanya genus Acropora) & memberi ruang kepada spesies terumbu karang lainnya untuk berkembang.
Namun ketika terjadi ledakan populasi (misalnya seperti yang terjadi di Australia pada dekade 60-an & 80-an), bintang laut akan memakan segala jenis terumbu karang tanpa pandang bulu & membahayakan keanekaragaman hayati setempat mengingat terumbu karang merupakan habitat bagi banyak makhluk laut.
Sekali muncul, ledakan populasi terumbu karang bisa bertahan hingga 5 tahun berikutnya & mengakibatkan kerusakan hebat pada ekosistem setempat. Tidak ada metode yang bisa dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi fenomena ledakan populasi bintang laut mahkota duri. Fenomena ledakan populasi akan mereda secara alamiah ketika jumlah terumbu karang semakin sedikit, sehingga bintang-bintang laut yang masih tersisa akan mati dengan sendirinya akibat penyakit & kelaparan.
Menurut salah satu teori, penyebab terjadinya ledakan populasi bintang laut mahkota duri pada waktu-waktu tertentu adalah akibat meningkatnya konsentrasi nutrien di laut sehingga makin banyak makanan yang bisa dimanfaatkan oleh larva bintang laut. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Acanthasteridae
Genus : Acanthaster
Spesies : Acanthaster planci
REFERENSI
ARKive - Crown of thorns starfish videos, photos, and facts
University of Vienna - Acanthaster planci
CRC Reef Research Centre. 2003. "Crown-of-thorns starfish on the Great Barrier Reef". (file PDF)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar