Kong saat bertarung melawan induk Skullcrawler. |
Setelah absen selama lebih dari 1 dekade, King Kong akhirnya muncul kembali di layar bioskop. Tepatnya dalam film berjudul "Kong : Skull Island" (KSK) yang pertama kali dirilis pada bulan Maret 2017. Film ini direncanakan sebagai bagian dari MonsterVerse, sebutan untuk jagad film-film buatan Legendary Pictures yang menampilkan monster-monster raksasa (kaiju) seperti Godzilla, Kong, MUTO, & masih banyak lagi.
Seperti film-film pendahulunya, Kong di dalam film KSK juga ditampilkan berasal dari sebuah pulau kecil bernama Skull Island. Namun tidak seperti alur cerita di film-film pendahulunya, King Kong yang ditampilkan dalam film ini juga tidak pernah ditampilkan meninggalkan Skull Island. Kemudian jika dibandingkan dengan film-film sebelumnya yang juga menampilkan King Kong, Kong yang muncul dalam film ini berukuran jauh lebih besar karena tingginya mencapai 30 meter lebih.
Kong sendiri bukanlah satu-satunya makhluk raksasa yang menghuni Skull Island. Ada banyak makhluk raksasa lain yang juga ditampilkan sebagai penghuni Skull Island. Namun sebelum kita membahas soal makhluknya, ada baiknya kita membahas soal Skull Island selaku setting utama dari film KSK.
SEKILAS TENTANG SKULL ISLAND
Skull Island (Pulau Tengkorak) adalah sebutan untuk sebuah pulau kecil yang terletak di Samudera Pasifik sebelah selatan. Foto satelit menunjukkan kalau Skull Island terdiri dari sebuah pulau yang bentuknya menyerupai angka 9 & pulau-pulau lain yang ukurannya lebih kecil lagi.
Skull Island tidak bisa diakses oleh sembarang makhluk dari dunia luar akibat adanya awan badai permanen yang menutupi pulau ini. Namun karena daratan Skull Island terletak di bagian mata badai yang tenang, daratan pulau ini tetap bisa ditinggali oleh makhluk hidup.
Sebagai akibat dari lokasinya yang terpencil & tertutup bagi makhluk dari dunia luar, Skull Island pun memiliki ekosistem yang sangat unik & tidak bisa ditemukan di tempat lain. Hewan-hewan raksasa seperti dinosaurus, belalang raksasa, hingga gorila raksasa semuanya dapat ditemukan di pulau ini.
Foto satelit Skull Island. (discoverskullisland.com) |
Menariknya, Skull Island juga dihuni oleh masyarakat bernama suku Iwi yang level teknologinya masih tradisional untuk ukuran abad ke-21. Dengan melihat ciri fisik & arsitektur bangunan yang mereka gunakan, nenek moyang suku Iwi diduga merupakan masyarakat dari Kerajaan Khmer (Kamboja) yang berlayar & menetap di pulau ini.
Skull Island memiliki celah-celah di permukaannya yang terhubung ke sebuah rongga raksasa di bawah tanah. Rongga inilah yang menjadi habitat bagi sejenis makhluk raksasa yang dikenal dengan sebutan "Skullcrawler". Skull Island diperkirakan juga memiliki medan magnetnya sendiri karena ketika malam hari tiba, pemandangan menyerupai aurora dapat dilihat di tempat ini.
Normalnya, aurora hanya bisa ditemukan di kawasan Kutub karena aurora tercipta dari pembelokan badai gelombang sinar matahari oleh medan magnet bumi. Gelombang yang dibelokkan tersebut kemudian mengumpul di bagian kutub & terlihat dari permukaan bumi sebagai aurora.
FAUNA RAKSASA SKULL ISLAND
Kong
Kong yang sedang memegang helikopter di tangan kirinya. |
Nama ilmiah : -
Jenis : mamalia
Ukuran : 32 m (tinggi)
Hewan darat terbesar di Skull Island. Kong merupakan hewan dengan penampilan menyerupai gorila raksasa. Walaupun besar, Kong memiliki sifat yang pasif & pada dasarnya tidak akan mengusik makhluk lain jika tidak diserangn terlebih dahulu.
Kong juga ditunjukkan bersedia menolong hewan lain yang sedang merasa kesulitan, misalnya membantu membebaskan Sker Buffalo yang terhimpit di bawah bangkai helikopter. Dulunya ada beberapa ekor Kong yang menghuni Skull Island. Namun konflik dengan hewan karnivora Skullcrawler membuat Kong mengalami penurunan populasi & hanya menyisakan 1 ekor Kong yang masih bertahan.
Leafwing (Sayap Daun)
Leafwing. (discoverskullisland.com) |
Nama ilmiah : Icarus folium
Jenis : reptil
Ukuran : 1,5 m (rentang sayap)
Hewan terbang yang menghuni Skull Island. Hewan ini mendapatkan namanya dari sayapnya yang berbentuk menyerupai helai daun raksasa. Dengan memanfaatkan penampilan sayapnya tersebut, Leafwing bisa bertengger di pucuk pohon sambil berkamuflase dari musuhnya. Hewan terbang ini menyerang musuhnya dengan cara menabrakkan paruhnya yang tajam atau merenggut musuhnya memakai kaki belakangnya. Leafwing nampaknya memiliki pola hidup sosial karena hewan ini terlihat bersarang & berburu secara beramai-ramai.
Mire Squid (Cumi-Cumi Lumpur)
Kong saat bertarung melawan Mire Squid. (baotintuc.vn) |
Nama ilmiah : Gigantus leviapus
Jenis : sefalopoda (hewan air dengan tentakel di sekitar mulut)
Ukuran : 33 m (panjang badan & tentakel)
Hewan laut raksasa yang menghuni perairan di sekitar Skull Island. Walaupun menyandang nama cumi-cumi (squid), hewan ini secara morfologis lebih mirip dengan gurita karena tubuhnya berbentuk bulat & memiliki beberapa lengan panjang dengan barisan penghisap di bagian bawahnya. Mire Squid berburu dengan cara diam tak bergerak di dasar laut yang dangkal. Lalu ketika ada hewan besar yang mendekat, Mire Squid akan melilit korbannya dengan memakai tentakel & kemudian menariknya ke dalam air supaya mati tenggelam.
Mother Longlegs (Induk Kaki Panjang)
Mother Longlegs dilihat dari bawah. |
Nama ilmiah : Arachnida acidosasa
Jenis : araknida (hewan darat berkaki 8)
Ukuran : 7 m (tinggi)
Invertebrata raksasa penghuni Skull Island. Mother Longlegs secara singkat merupakan versi raksasa dari harvestman, hewan berkaki panjang yang bentuknya menyerupai laba-laba. Dengan kakinya yang panjang, Mother Longlegs bisa berjalan-jalan di antara hutan bambu dengan mudah.
Mother Longlegs berburu dengan cara berjalan mengendap-endap menggunakan kakinya yang menyerupai bambu, lalu secara tiba-tiba menusuk mangsanya dengan kakinya & kemudian membawanya naik. Mangsanya tersebut lalu dicabik-cabik memakai pedipalpus (kaki mulut) yang bagian ujungnya dilengkapi dengan capit.
Sker Buffalo (Lembu Sker)
Sker Buffalo yang sedang berkubang di dalam air. |
Nama ilmiah : Skerry bubalis
Jenis : mamalia
Ukuran : 3 m (tinggi)
Herbivora raksasa penghuni Skull Island. Sker Buffalo memiliki sepasang tanduk melengkung yang panjang & bercabang di bagian ujungnya. Dalam banyak kesempatan, Sker Buffalo lebih sering membenamkan dirinya ke dalam air. Untuk bernapas saat sedang berada di dalam air, Sker Buffalo menggunakan bagian menyerupai tumbuhan di punggungnya untuk menghisap oksigen.
Penampilan punggungnya tersebut lantas membuat Sker Buffalo yang sedang berada di dalam air terlihat seperti pulau kecil. Sker Buffalo tidak terlihat sebagai hewan yang berbahaya, namun hewan ini diperkirakan bisa membela diri dengan menggunakan tanduknya jika merasa terancam.
Skullcrawler (Perayap Tengkorak)
Skullcrawler. |
Nama ilmiah : -
Jenis : reptil
Ukuran : 15 m (tinggi)
Hewan yang paling ditakuti di Skull Island. Skullcralwer diberi nama demikian karena hewan ini bergerak dengan cara merayap (crawling). Secara singkat, Skullcrawler bisa digambarkan sebagai kadal raksasa berkaki 2 dengan kepala bagian atas yang diselubungi cangkang berwarna putih.
Skullcrawler bertarung dengan cara menggigit, mencakar, & melilit lawannya memakai ekornya yang lentur namun kuat. Skullcrawler hidup membentuk kelompok kecil yang terdiri dari beberapa ekor Skullcrawler kecil & seekor induk Skullcrawler raksasa.
Sarang Skullcrawler terletak di bawah tanah & mereka keluar ke permukaan melalui semacam terowongan. Skullcrawler adalah hewan karnivora alias pemakan daging, di mana sisa-sisa makanan yang tidak bisa dicerna akan dimuntahkan kembali.
Induk Skullcrawler diperlihatkan bisa berkembang biak kendati tidak memiliki pasangan kawin. Kemampuan ini bisa jadi karena induk Skullcrawler memang bisa menghasilkan keturunan tanpa melalui proses perkawinan (partenogensis), atau karena Skullcrawler adalah hewan berkelamin ganda (hermafrodit) yang bisa melakukan pembuahan secara mandiri.
Spore Mantis (Belalang Spora)
Spore Mantis & perbandingan ukurannya dengan manusia. |
Nama ilmiah : Phasmyd silas
Jenis : serangga
Ukuran : 4 m (panjang)
Serangga raksasa penghuni Skull Island. Spore Mantis memiliki penampilan yang sangat mirip dengan batang kayu kering. Untuk membuat penyamarannya kian sempurna, Spore Mantis juga bisa menyembunyikan kaki & kepalanya.
Jika merasa terancam, Spore Mantis akan menyembulkan kembali kaki & kepalanya sebelum kemudian berjalan ke tempat yang aman. Spore Mantis secara umum bukanlah hewan yang berbahaya. Namun jika harus membela diri, serangga berbentuk panjang ini diperkirakan bisa melawan dengan cara menggigit.
Monster-Monster Lain
- Triceratops (hanya muncul dalam wujud fosil tengkorak)
- Godzilla (muncul dalam foto hitam putih & lukisan dinding gua)
- King Ghidorah (muncul di lukisan dinding gua)
- Mothra (muncul di lukisan dinding gua)
- Rodan (muncul di lukisan dinding gua)
© Rep. Eusosialis Tawon
REFERENSI
Fowler, M.. 2017. "The Godzilla vs. Kong MonsterVerse: Every Major Monster".
(www.ign.com/articles/2017/03/15/the-konggodzilla-monsterverse-every-major-monster)
Imster, E.. 2017. "What causes the aurora borealis?".
(earthsky.org/earth/what-causes-the-aurora-borealis-or-northern-lights/)
MONARCH
(www.discoverskullisland.com/)
MONARCH. "Cryptozoology".
(www.discoverskullisland.com/cryptozoology/)
(Film) 2017. Vogt-Roberts, J.. "Kong: Skull Island".
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar