Piranha merah. (kids.nationalgeographic.com) |
Sungai Amazon terkenal dengan fauna eksotiknya. Piranha merah (Pygocentrus nattereri) adalah contoh dari hewan khas Sungai Amazon yang terkenal berkat reputasinya sebagai hewan predator yang terkesan rakus.
Dalam hal ukuran, ikan ini sebenarnya tidaklah besar karena panjang maksimumnya hanya mencapai 33 cm. Namun kebiasaannya untuk menyerang mangsa secara beramai-ramai & melahap habis dagingnya dalam hitungan menit menyebabkan ikan ini begitu ditakuti oleh banyak orang.
Piranha merah / piranha perut merah (red bellied piranha) mendapatkan nama demikian berkat tubuh bagian bawahnya yang berwarna merah & tubuh bagian atasnya yang berwarna abu-abu. Tubuhnya berbentuk pipih & lebar bak layang-layang.
Mulut ikan ini berukuran kecil, namun penuh dengan gigi-gigi berbentuk segitiga yang tajam. Bintik-bintik kecil berwarna keperakan juga dapat ditemukan pada bagian samping tubuhnya. Selain menghuni Sungai Amazon, piranha merah juga dapat ditemukan di sungai & danau lain di Amerika Selatan yang airnya berwarna terang kecoklatan.
Kendati ikan ini digambarkan sebagai makhluk rakus yang bakal menyerang apapun di dekatnya, makanan utama piranha merah sebenarnya terdiri dari hewan-hewan air yang berukuran kecil, bangkai, & potongan sirip ikan besar.
Jika ikan ini terlihat menyerang makhluk lain yang berukuran jauh lebih besar, hal tersebut biasanya terjadi lebih karena ikan yang bersangkutan sedang kelaparan, atau makhluk tersebut yang mengganggu terlebih dahulu. Yang lebih menarik adalah selain memakan daging, piranha merah juga mau mengkonsumsi bagian-bagian tumbuhan semisal buah, biji, & tanaman air.
Piranha dengan gigi yang terlihat jelas. (otlibrary.com) |
Piranha merah menampilkan perilaku berburu yang berbeda berdasarkan ukurannya. Pada siang hari, yang aktif mencari makan adalah piranda yang berukuran kecil. Namun saat pagi & sore hari, yang aktif mencari makan adalah ikan yang berukuran besar.
Saat berburu, sekelompok piranha yang jumlahnya berkisar antara 20 - 30 ekor bakal berkumpul di dekat tanaman air. Saat ada hewan mangsanya yang lewat, gerombolan piranha tersebut bakal langsung mengejar & mengganyang mangsanya hingga dagingnya habis tak bersisa.
Musim kawin piranha terjadi pada musim penghujan waktu setempat. Saat hendak kawin, pejantan akan berenang meninggalkan kelompoknya & membangun sarang berbentuk mangkok di dasar perairan. Sarang tersebut terbuat dari tumbuhan air & bisa berdiameter hingga 15 cm.
Jika betina merasa tertarik, ia & pejantan akan berenang secara melingkar ke arah yang saling berlawanan. Betina kemudian akan mengeluarkan telur-telurnya yang berjumlah 5.000 butir ke dalam sarang, sebelum kemudian giliran pejantan yang melepaskan spermanya untuk membuahi telur-telur tadi.
Tugas menjaga sarang & telurnya dilakukan oleh ikan jantan. Sembari menjaga sarangnya, piranha jantan akan mengipasi telur memakai sirip dadanya supaya telurnya mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.
Sesudah kurang lebih 2 hari, telur tersebut akan menetas. Namun baru pada usia 1 minggu, anak piranha mulai terlihat berenang ke sana kemari. Untuk ikan seukurannya, piranha merah merupakan ikan yang berumur panjang karena ikan yang bersangkutan bisa hidup hingga usia 20 tahun.
Bayi piranha merah yang berusia 1 minggu. (piranha-info.com) |
Sebagai akibat dari ukurannya yang tidak begitu besar, piranha merah pun rentan menjadi makanan dari hewan-hewan karnivora lainnya yang berukuran lebih besar. Hewan-hewan yang diketahui memangsa piranha di antaranya adalah lumba-lumba Sungai Amazon, kaiman (sejenis buaya), serta ikan besar. Untuk meningkatkan peluangnya bertahan hidup, piranha merah pun memiliki kebiasaan membentuk gerombolan berjumlah puluhan ekor supaya hewan pemangsanya kebingungan saat harus menentukan sasaran.
Piranha merah merupakan ikan peliharaan yang cukup populer karena setiap kali diberi makan, ia selalu makan dengan lahap. Metode pemeliharaan piranha merah sendiri pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan metode pemeliharaan ikan air tawar pada umumnya, di mana ikan ini diketahui juga mau diberi makan pelet & cacing beku.
Namun karena piranha memiliki sifat yang agresif, satu akuarium harus berisi minimal 4 ekor piranha supaya piranha yang lebih lemah tidak menjadi bulan-bulanan piranha lainnya. Pemilik akuarium juga harus berhati-hati saat menuangkan pakan ke akuarium piranha agar jarinya tidak ikut digigit oleh peliharaannya sendiri.
Tidak jarang pemilik akuarium yang tidak bertanggung jawab membuang piranha merah ke perairan liar saat dirinya sudah tidak berminat lagi untuk merawat hewan peliharaannya. Hal itulah yang belakangan ini kian sering terjadi di banyak negara, misalnya di AS.
Seiring dengan semakin banyaknya penduduk setempat yang memelihara piranha, ikan ini sempat terlihat di danau-danau setempat. Supaya ikan tersebut tidak sampai berkembang biak & mengancam kelestarian hewan-hewan liar setempat, otoritas setempat pun terpaksa turun tangan untuk membunuh piranha merah setiap kali ikan tersebut terlihat di perairan liar. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Characiformes
Famili : Serrasalmidae
Genus : Pygocentrus
Spesies : Pygocentrus nattereri / Serrasalmus nattereri
REFERENSI
ARKive. "Red-bellied piranha (Pygocentrus nattereri)".
(www.arkive.org/red-bellied-piranha/pygocentrus-nattereri/)
Putz, B.. 2002. "Pygocentrus nattereri".
(animaldiversity.org/accounts/Pygocentrus_nattereri/)
Schulz, S.. "Red bellied piranha(Pygocentrus nattereri)".
(meethepet.com/red-bellied-piranha-pygocentrus-nattereri/)
Zollinger, S.A.. 2009. "Piranha-Ferocious Fighter or Scavenging Softie?".
(indianapublicmedia.org/amomentofscience/piranhaferocious-fighter-scavenging-softie.php)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Udah 2 bulan kaga ada update min
BalasHapus