CARI

Paus Pembunuh, Predator Penguasa Lautan Dunia



Paus pembunuh yang sedang melompat keluar air. (Tory Kallman / nationalgeographic.com)

Paus pembunuh (killer whale; Orcinus orca) adalah nama dari sejenis ikan paus yang amat mudah dikenali berkat penampilannya yang khas. Ciri khas pertamanya adalah hewan ini memiliki tubuh bagian atas berwarna hitam & tubuh bagian bawah berwarna putih. Lalu di bagian kepalanya, terdapat sepasang motif berbentuk lonjong yang jika dilihat dari jauh nampak seperti bulatan mata. Sementara di punggungnya, terdapat sirip punggung besar berbentuk segitiga layaknya sirip punggung ikan hiu & lumba-lumba.

Dengan mendengar namanya sepintas, maka orang awam pasti akan langsung bertanya-tanya. Apakah paus ini memang sedemikian berbahayanya bagi manusia, sampai-sampai paus ini memperoleh sebutan "pembunuh"? Faktanya, paus pembunuh tergolong amat jarang menyerang manusia.

Alasan kenapa paus ini mendapatkan nama "pembunuh" adalah karena paus ini merupakan hewan predator yang amat ganas & bisa menaklukkan hewan-hewan yang berukuran lebih besar daripada dirinya. Di lautan tempatnya hidup, paus pembunuh kerap kali bertindak sebagai predator puncak dalam piramida makanan setempat.

Dalam hal ukuran, paus pembunuh tergolong sebagai paus berukuran sedang karena paus ini "hanya" memiliki panjang rata-rata 8 m, kendati pernah ada kasus paus pembunuh yang panjangnya mencapai hampir 10 m. Sebagai perbandingan, spesies paus kelabu diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 14 m. Sementara paus biru yang notabene merupakan hewan terbesar di dunia bisa tumbuh hingga sepanjang 30 m.

Dalam tangga klasifikasi ilmiah sendiri, paus pembunuh digolongkan dalam famili Delphinidae yang juga beranggotakan lumba-lumba. Pasalnya seperti halnya lumba-lumba, paus pembunuh memiliki sirip punggung yang besar & deretan gigi tajam di mulutnya.

Kawanan paus pembunuh. (theliquidearth.org)

Paus pembunuh merupakan mamalia laut dengan persebaran yang amat luas. Hewan ini dapat ditemukan di lautan seluruh dunia dengan kedalaman antara 20 hingga 300 m. Mulai dari lautan tropis yang bersuhu hangat, hingga lautan di sekitar kutub yang bersuhu amat dingin. Luasnya persebaran paus pembunuh tidak lepas dari pola hidupnya yang berpindah-pindah.

Jika makanan di habitatnya sekarang sedang sulit didapat, paus ini bisa melakukan perjalanan jauh ke habitat lain. Dalam salah satu kasus, sekawanan paus pembunuh dilaporkan bisa menempuh jarak hingga 2.000 km lebih dari Alaska hingga California untuk bermigrasi.

Dari segi perilaku, paus pembunuh kerap dibandingkan dengan hewan serigala. Pasalnya seperti halnya serigala, paus pembunuh merupakan hewan karnivora yang hidup dengan membentuk kelompok kecil. Satu kelompok paus pembunuh bisa beranggotakan hingga 50 ekor.

Dalam kasus-kasus tertentu, beberapa kelompok paus pembunuh bisa menggabungkan diri untuk sementara waktu sehingga ketika dilihat, kelompok tersebut nampak berisikan ratusan ekor paus! Paus pembunuh juga tidak segan-segan untuk berbagi mangsa yang sama dengan paus pembunuh dari kelompok yang berbeda.

Dalam satu kelompok paus pembunuh, jumlah pejantan dewasa biasanya hanya sekitar 1/5 dari jumlah total anggota kelompok tersebut. Sementara anggota sisanya terdiri dari betina & paus yang masih muda. Walaupun selalu hidup berkelompok, paus pembunuh dalam kelompok yang sama bisa berjarak hingga 100 meter dari sesama anggota kelompoknya.

Supaya tidak terpisah dari rombongannya, paus pembunuh pun senantiasa berkomunikasi satu sama lain dengan memakai suara / sonar. Untuk memastikan agar paus pembunuh tidak salah masuk ke dalam kelompok paus lainnya, masing-masing kelompok paus memiliki sonar yang logat & karakteristiknya berbeda 1 sama lain.


Paus pembunuh saat membuka mulutnya. (pbs.org)


PEMAKAN SEGALA DI SAMUDERA

Berkat kebiasaan paus pembunuh untuk hidup berkelompok, hewan ini pun bisa memakan hewan apapun yang mereka temukan. Mulai dari ikan, penyu, penguin, singa laut, lumba-lumba, & bahkan hiu putih raksasa. Paus pembunuh juga tidak segan-segan menyerang paus spesies lain yang berukuran lebih besar. Namun jika kawanan paus pembunuh menyerang paus yang berukuran lebih besar, mereka normalnya melakukan hal tersebut karena mereka mengincar anak pausnya.

Bergantung dari mangsanya, paus pembunuh menggunakan taktik yang berbeda-beda saat berburu. Jika mangsanya adalah ikan yang hidup berkelompok, paus ini akan menggiring gerombolan ikan mangsanya hingga ke permukaan laut & kemudian baru mulai menerjang mangsanya secara beramai-ramai. Sementara jika mangsanya adalah anjing laut yang sedang beristirahat di atas gunung es, paus pembunuh bisa meluncur ke atas permukaan es untuk mencaplok mangsanya & kemudian masuk kembali ke dalam air.

Karena paus pembunuh pada dasarnya adalah sejenis paus, maka sudah barang tentu paus pembunuh berkembang biak dengan cara melahirkan. Paus pembunuh pada dasarnya bisa melakukan reproduksi kapan saja. Namun reproduksi paus pembunuh cenderung lebih sering terjadi pada musim panas waktu setempat. Pasalnya pada periode tersebut, makanan sedang lebih mudah ditemukan.

Jika betina sudah melakukan perkawinan dengan pejantan, betina akan memasuki periode kehamilan yang berlangsung selama 14 bulan. Paus betina normalnya hanya mengandung 1 ekor bayi. Bayi paus yang baru lahir akan hidup dari air susu induknya hingga usia 1 tahun, sementara betina akan terus mengasuh anaknya hingga usia 1,5 tahun.

Selama pengasuhan tersebut, betina akan mengajari bayinya teknik-teknik bertahan hidup semisal cara berburu & berbagi tugas dengan sesama anggota kelompoknya. Jika masa pengasuhannya sudah selesai, anak paus akan tetap hidup dalam kelompoknya. Namun ia tidak lagi bergantung pada induknya. Seekor paus pembunuh akan memasuki kematangan seksual pada usia 6 tahun & bisa hidup hingga usia 60 tahun lebih.

Sebagai akibat dari kebiasaannya untuk hidup dalam kawanan, paus pembunuh tidak memiliki musuh alamiah di alam liar. Namun anak paus yang sedang terpisah dari induknya rentan diserang oleh paus pembunuh lain & hiu putih besar.

Induk paus pembunuh & bayinya. (Jeanne Hyde / phys.org)

Paus pembunuh yang sedang berburu kadang-kadang juga mendapat gangguan dari paus bungkuk yang secara sengaja menyerang paus pembunuh hingga paus pembunuh tersebut menyingkir ke tempat lain. Tidak diketahui alasan paus bungkuk melakukan hal tersebut, namun ilmuwan menduga paus bungkuk melakukan hal tersebut supaya anak-anak paus bungkuk bisa hidup dengan aman di lokasi tadi.

Ancaman terbesar bagi paus pembunuh di habitatnya datang dari manusia. Pasalnya sejumlah nelayan menganggap paus pembunuh sebagai pesaing dalam mengumpulkan ikan. Ada juga nelayan yang membunuh paus pembunuh karena memang ingin memanfaatkan paus tersebut sebagai makanan.

Selain dibunuh oleh nelayan, paus pembunuh juga terancam oleh pencemaran air laut. Belum diketahui jumlah total paus pembunuh di alam liar. Namun paus pembunuh dipercaya masih belum menghadapi ancaman kepunahan.

Karena paus pembunuh memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi & perilaku yang relatif jinak, paus pembunuh pun ditangkap oleh manusia supaya bisa dilatih & dijadikan hewan pertunjukan. Namun seiring berjalannya waktu, mulai banyak yang menganggap kalau kegiatan melatih & menempatkan paus pembunuh dalam kolam penampungan yang sempit sebenarnya tergolong sebagai bentuk kekejaman terhadap hewan.

Terlebih lagi, ada sejumlah kasus di mana paus pembunuh menyerang pelatihnya sendiri hingga tewas. Berdasarkan data organisasi pelestarian paus WDC pada bulan September 2018, diperkirakan masih ada setidaknya 61 paus pembunuh yang hidup dalam penangkaran di seluruh dunia.  -  © Rep. Eusosialis Tawon



KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Famili : Delphinidae
Genus : Orcinus
Spesies : Orcinus orca



REFERENSI


A. Bradford & P. Pester. 2019. "Orcas: Facts about killer whales".
(www.livescience.com/27431-orcas-killer-whales.html)

Bittel, J.. 2016. "Why Humpback Whales Protect Other Animals From Killer Whales".
(www.nationalgeographic.com/animals/article/humpback-whales-save-animals-killer-whales-explained)

Burnett, E.. 2009. "Orcinus orca".
(animaldiversity.org/accounts/Orcinus_orca/)

Whale & Dolphin Conservation USA. "Fate of orcas in captivity".
(us.whales.org/our-4-goals/end-captivity/orca-captivity/)

WildWhales. "Blue Whale".
(wildwhales.org/speciesid/whales/blue-whale/)

WildWhales. "Grey Whale".
(wildwhales.org/speciesid/whales/grey-whale/)
  





COBA JUGA HINGGAP KE SINI...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.