Ilustrasi Pertempuran Bach Dang. (uhmbooking.com) |
Di Abad Pertengahan, bangsa Mongol menyandang reputasi sebagai bangsa yang amat ditakuti. Pasalnya sejak dipimpin oleh Genghis Khan, bangsa Mongol yang awalnya hidup dalam kelompok-kelompok kecil kemudian bertransformasi menjadi bangsa penakluk yang melaju bak tsunami. Pada puncak kejayaannya, wilayah taklukan Mongol membentang mulai dari Asia hingga Eropa Timur.
Meskipun kuat, pasukan Mongol bukanlah pasukan yang tidak bisa dikalahkan. Jauh sebelum militer Amerika Serikat & sekutunya merasakan alotnya bertempur di Vietnam, pasukan Vietnam sempat berjibaku terlebih dahulu melawan pasukan Mongol.
Ada beberapa pertempuran yang pernah terjadi antara pasukan Mongol & Vietnam. Adapun dari sekian banyak pertempuran tersebut, Pertempuran Bach Dang yang terjadi di tahun 1288 adalah salah satu yang paling terkenal. Pasalnya berkat pertempuran ini, bangsa Mongol harus mengubur dalam-dalam ambisinya untuk menguasai Vietnam secara langsung. Pertempuran Bach Dang juga dikenang karena dalam pertempuran ini, pasukan Vietnam menggunakan taktik militer yang kreatif & tidak lazim.
LATAR BELAKANG
Sejak abad ke-13, daratan Cina dikuasai oleh Dinasti Yuan yang didirikan oleh orang-orang keturunan bangsa Mongol. Di sebelah selatan Dinasti Yuan, terdapat kerajaan kecil bernama Dai Viet (Vietnam) yang sedang diperintah oleh Dinasti Tran. Karena secara geografis wilayah Vietnam berada sangat dekat dengan Cina, maka bukan hal yang aneh jika kemudian Dinasti Yuan berniat menjadikan Vietnam sebagai bagian dari wilayah kekuasaannya.
Invasi pertama bangsa Mongol dilakukan pada tahun 1258 & 1259. Berkat invasi tersebut, Vietnam bersedia menjadi negara vassal bangsa Mongol & berjanji bakal menyetor upeti secara berkala. Namun sebagai akibat dari tersitanya konsentrasi bangsa Mongol dalam perang melawan Dinasti Song (sekarang terletak di Cina selatan), pemimpin Vietnam mulai berani membangkang & tidak mau lagi berada di bawah bayang-bayang Mongol.
Peta lokasi Dinasti Yuan & Vietnam (Dai Viet). (nationsonline.org) |
Tahun 1271 alias hanya beberapa tahun sebelum bangsa Mongol berhasil menaklukkan Dinasti Song Cina, bangsa Mongol mendirikan Dinasti Yuan dengan Kublai Khan sebagai kaisar pertamanya. Setelah Dinasti Yuan berhasil meruntuhkan Dinasti Song, wilayah Vietnam kini berbatasan langsung dengan wilayah Yuan. Maka, sebagai cara untuk memastikan agar Vietnam berada di bawah kendali Yuan seutuhnya, pasukan Yuan yang berkekuatan 300.000 personil pun kemudian dikerahkan untuk menginvasi wilayah Vietnam pada tahun 1287.
Karena pasukan Yuan unggul jauh dalam hal jumlah prajurit, mereka tanpa kesulitan berarti berhasil mengalahkan pasukan Vietnam di sepanjang perjalanan. Hingga akhirnya mereka tiba di di ibukota Thang Long (sekarang bernama Hanoi).
Meskipun begitu, kubu Vietnam masih belum sepenuhnya kalah karena saat pasukan Yuan menduduki Thang Long, pasukan Vietnam yang tersisa kemudian bersiaga di sekeliling Thang Long & menyabotase jalur-jalur darat yang terhubung ke kota tersebut supaya pasukan Yuan terjebak di dalam kota dengan stok perbekalan yang kian menipis.
Pasukan Yuan sendiri sebenarnya sudah mengantisipasi hal tersebut. Pada akhir tahun 1287, mereka sempat mengirimkan kapal-kapal ke Teluk Halong di pantai timur Vietnam untuk memasok perbekalan lewat jalur sungai.
Namun sebelum bisa mencapai Thang Long, armada bala bantuan tersebut keburu dicegat & ditenggelamkan oleh armada Vietnam di Pulau Quan Lan. Sementara itu di ibukota, saat bala bantuan yang mereka tunggu tak kunjung tiba, pada tahun 1288 pasukan Yuan memutuskan untuk meninggalkan Thang Long melalui sungai besar yang mengarah ke laut.
Peta lokasi muara sungai Bach Dang. |
BERJALANNYA PERTEMPURAN & SESUDAHNYA
Pasukan Vietnam sadar kalau pasukan Yuan yang meninggalkan Thang Long bakal ikut terlibat dalam pertempuran lain jika mereka dibiarkan pergi dalam kondisi hidup-hidup. Maka, pasukan Vietnam yang dipimpin oleh Tran Hung Dao secara diam-diam menanam ratusan batang kayu yang ujungnya runcing di dasar muara Sungai Bach Dang.
Penanaman tombak dilakukan saat muara sedang berada dalam kondisi pasang surut. Setelah tombak-tombak tadi selesai dipasang, pasukan Vietnam kemudian pergi bersembunyi sambil menunggu kedatangan musuh.
Taktik inovatif pasukan Vietnam ini sebenarnya bukanlah taktik yang benar-benar baru karena mereka terinspirasi dari pertempuran serupa yang juga pernah mengambil tempat di Bach Dang pada tahun 938. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Vietnam berhasil mengalahkan pasukan Dinasti Han (Cina) dengan cara menancapkan tombak-tombak kayu di dasar sungai.
Pasukan Vietnam kemudian memancing pasukan Han untuk menuju lokasi tersebut sebelum kemudian menyergap pasukan Han yang tidak sadar kalau mereka sudah digiring masuk ke dalam jebakan.
Kembali ke tahun 1288. Armada Yuan yang berkekuatan 400 kapal akhirnya melintas di muara Sungai Bach Dang. Karena mereka melintasi muara saat air sedang berada dalam pasang tinggi, mereka tidak sadar kalau bagian dasar muara sudah dipenuhi oleh tombak & batang kayu yang runcing.
Pada saat itulah, pasukan Vietnam secara tiba-tiba menyerang romongan kapal Yuan. Pasukan Yuan mencoba melawan, namun keberadaan kayu-kayu runcing di dasar sungai menyebabkan kapal-kapal Yuan tidak bisa bergerak secara leluasa.
Lokasi Pertempuran Bach Dang di masa kini. (vietnamplus.vn) |
Pasukan Vietnam lantas memanfaatkan momen ini untuk menenggelamkan kapal-kapal Yuan & menyerang para penumpangnya. Akibatnya, sebanyak puluhan ribu prajurit Yuan dilaporkan tewas atau berhasil ditangkap oleh pasukan Vietnam. Saking banyaknya korban tewas dalam pertempuran ini, air muara Sungai Bach Dang dilaporkan sampai berubah warna menjadi merah.
Pertempuran Bach Dang pun berakhir dengan kemenangan meyakinkan pasukan Vietnam. Sementara bagi Yuan, banyaknya korban jiwa & material akibat pertempuran ini menyebabkan mereka tidak bisa melajutkan perang di Vietnam dalam waktu dekat.
Meskipun Vietnam berhasil menggagalkan upaya Yuan untuk menguasai negaranya, pihak Vietnam sadar kalau negaranya mungkin tidak akan bisa kembali menang jika perang melawan Yuan kembali meletus di kemudian hari.
Sebagai solusinya, pemerintah Vietnam lantas mengirimkan utusan ke wilayah Yuan untuk menyampaikan permintaan maaf sambil menawarkan diri untuk kembali menyetor upeti secara berkala kepada Yuan. Walaupun awalnya menolak, tawaran tersebut pada akhirnya disetujui oleh pihak Yuan. Sejak itu, Vietnam pun berhasil memperbaiki hubungannya dengan Yuan sambil tetap mempertahankan statusnya sendiri sebagai negara berdaulat. - © Rep. Eusosialis Tawon
RINGKASAN PERTEMPURAN
Waktu & Lokasi Pertempuran
- Waktu : 1288
- Lokasi : muara Sungai Bach Dang (Vietnam)
Pihak yang Bertempur
(Negara) - Dai Viet
melawan
(Negara) - Yuan
Hasil Akhir
Kemenangan pihak Vietnam / Dai Viet
Korban Jiwa
Tidak jelas (sekitar puluhan ribu jiwa)
REFERENSI
Cartwright, M.. 2019. "Yuan DYnasty".
(www.worldhistory.org/Yuan_Dynasty/)
Huong, N.M.. 2006. "Spears offer insight into early military strategy".
(vietnamnews.vnagency.com.vn/showarticle.php?num=04SUN220106)
J.A. Anderson & J.K. Whitmore. 2015. "China's Encounters on the South and Southwest" (hal. 127-130). Brill, Belanda.
J. Kimura, dkk.. "Historical background".
(www.themua.org/vietnam/bdp.php?content=bdp2)
Kramer, H.. 2015. "Battles of Bach Dang (Battlefield)".
(thecompletepilgrim.com/battles-of-bach-dang-battlefield/)
Truong, P.D.. 2018. "The art of establishing the posture in the battle of Bach Dang 938".
(tapchiqptd.vn/en/events-and-comments/the-art-of-establishing-the-posture-in-the-battle-of-bach-dang-938/11953.html)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Bangsa Jepang dan bangsa Vietnam memang berhasil memenangkan pertempuran atas bangsa Mongol ( Dinasti Yuan). Namun, kemenangan itu terasa kurang karena pada akhirnya kedua bangsa tersebut harus mengakui kekaisaran Yuan di daratan Tiongkok dan membayarkan upeti secara berkala. Berbeda saat Sanggrama Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit berhasil memperdayai tentara Mongol untuk membantunya mengalahkan Prabu Jayakatwang, penguasa Kediri (Glang-glang) yang telah membunuh mertuanya, Prabu Kertanegara dan meruntuhkan kerajaan Singasari. Setelah berhasil mengalahkan Kediri dan membunuh Prabu Jayakatwang dan putranya, Ardharaja, Sanggrama Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan mengusirnya dari tanah Jawa.
BalasHapus