Bool weevil di atas kuncup tanaman kapas. (Raeky / wikipedia.org) |
Kumbang penggerek (weevil) adalah sebutan untuk sejenis kumbang yang dapat dikenali dengan melihat moncongnya yang panjang. Moncong tersebut cukup kuat untuk melubangi & menggerogoti bagian tanaman yang keras. Karena kemampuannya itulah, kumbang penggerek pun dianggap sebagai hama oleh manusia. Ada banyak spesies kumbang penggerek yang sudah diketahui oleh manusia. Dari sekian banyak spesies tersebut, salah satu yang paling terkenal & paling fenomenal adalah boll weevil / kumbang penggerek kapas.
Boll weevil (Anthonomus grandis) adalah sejenis kumbang penggerek yang menyerang tanaman kapas. Kumbang ini tergolong sebagai serangga kecil karena ukuran maksimumnya hanya mencapai 0,7 cm. Pada bagian kepalanya, terdapat moncong panjang yang ukurannya mencapai setengah panjang tubuhnya. Di dekat ujung moncongnya, terdapat sepasang antena pendek & bersudut.
Boll weevil memiliki kulit yang keras & diselubungi oleh sisik-sisik kecil yang bentuknya menyerupai rambut. Warna tubuhnya bervariasi, namun umumnya serangga ini memiliki warna kecokelatan. Seperti spesies kumbang pada umumnya, boll weevil memiliki 2 pasang sayap. Sayap depannya berbentuk pendek & keras, sementara sayap belakangnya berukuran lebih panjang & transparan. Saat boll weevil sedang tidak terbang, sayap belakangnya akan berada dalam posisi terlipat & tersembunyi di bawah sayap depannya.
Boll weevil hanya dapat ditemukan di Benua Amerika. Tidak diketahui awal mula kemunculan serangga ini, namun boll weevil diketahui pertama kali memasuki wilayah AS pada akhir abad ke-19 setelah menyeberang dari Meksiko. Kemudian sejak pertengahan abad ke-20, serangga ini dilaporkan mulai muncul di negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela & Kolombia. Lalu memasuki dekade 1990-an, serangga ini sudah menyebar hingga ke Paraguay & Argentina.
Kepompong & larva boll weevil dalam buah kapas. (Raeky / wikipedia.org) |
Boll weevil adalah serangga herbivora yang menjadikan bunga & buah kapas sebagai makanan utamanya. Oleh karena itulah, boll weevil hanya dapat ditemukan di habitat yang ditumbuhi oleh tanaman kapas. Dan karena boll weevil pada dasarnya adalah sejenis kumbang, serangga ini pun menjalani metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya. Saat musim dingin berakhir & boll weevil keluar dari masa hibernasinya, boll weevil akan mengkonsumsi makanan sebanyak mungkin.
Sekitar 1 minggu sesudah bangkit dari hibernasi, boll weevil jantan akan mengeluarkan feromon berbau supaya betina tertarik untuk datang & melakukan perkawinan dengannya. Betina yang sudah kawin kemudian akan mengebor bagian kuncup tanaman kapas & kemudian menaruh telur-telurnya di dalam kuncup. Sesudah selesai bertelur, betina kemudian akan menutup lubang bekas pengeborannya tersebut dengan memakai semacam cairan lengket sehingga keturunannya aman terlindung di dalam kuncup
Sesudah 2 - 5 hari, telur tersebut akan menetas menjadi larva yang kemudian memakan bagian dalam kuncup tanaman kapas. Sesudah 1 - 2 minggu, larva akan berubah menjadi kepompong. Kurang dari seminggu kemudian, kumbang dewasa akan keluar dari dalam kepompong. Boll weevil dewasa normalnya hanya terbang dalam jarak dekat. Namun dalam kondisi-kondisi tertentu, mereka bisa melakukan penerbangan migrasi hingga sejauh puluhan kilometer.
Boll weevil dengan sayap yang terentang. (chestofbooks.com) |
MIMPI BURUK PETANI KAPAS
Karena boll weevil memiliki kebiasaan merusak tanaman kapas & bisa berkembang biak dengan amat cepat, serangga ini pun menjadi momok bagi petani kapas di Benua Amerika. Di AS, hanya dalam kurun waktu 5 tahun sejak boll weevil pertama kali muncul di wilayah AS, produksi kapas di negara tersebut mengalami penurunan hingga 50 persen. Negara-negara bagian AS yang terletak di selatan menjadi kawasan yang paling terpukul oleh wabah boll weevil karena kapas merupakan komoditas pertanian utama di wilayah tersebut.
Para petani kapas di AS mencoba melakukan segala cara untuk membasmi boll weevil dari ladangnya. Mulai dari menanam kapas yang bisa dipanen lebih cepat, menyemprot ladang kapas dengan bahan kimia berbahaya, hingga membakar tanaman kapas yang baru saja dipanen.
Namun semua metode tersebut tetap gagal menghentikan wabah boll weevil. Saat para petani sudah kehabisan akal, sejak dekade 1910-an mereka terpaksa berhenti menanam kapas & beralih menanam tanaman lain yang nilai jualnya tidak setinggi kapas, namun aman dari wabah boll weevil. Misalnya kacang tanah, gandum sorgum, & tembakau.
Secara tidak langsung, kemunculan wabah boll weevil menjadi penyebab kenapa komoditas pertanian yang ditanam di AS selatan menjadi lebih beragam. Tahun 1919, penduduk kota Enterprise di negara bagian Alabama bahkan sampai membuat monumen khusus yang menampilkan patung boll weevil. Pendirian monumen tersebut dilakukan sebagai cara bagi penduduk setempat untuk "berterima kasih" kepada boll weevil karena kemunculan wabah boll weevil membantu memicu timbulnya diversifikasi di sektor pertanian setempat.
Monumen Boll Weevil di Enterprise, AS. (Library of Congress / atlasobscura.com) |
Meskipun begitu, penelitian untuk menghentikan wabah boll weevil masih tetap berlanjut. Pada dekade 1960-an, setelah memahami pola hidup boll weevil, ilmuwan akhirnya menemukan cara untuk membasmi boll weevil. Mereka memasang jebakan beserta umpan yang baunya serupa dengan bau feromon kawin boll weevil. Penyemprotan yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu di musim semi juga dilakukan supaya boll weevil yang hendak melakukan perkawinan mengalami kematian massal.
Berkat kombinasi dari metode-metode pembasmian tadi, jumlah boll weevil di ladang-ladang kapas AS secara berangsur-angsur mengalami penurunan. Tahun 2009, dengan pengecualian untuk negara bagian Texas yang notabene merupakan produsen kapas terbesar di AS, seluruh wilayah AS sudah dinyatakan bebas dari wabah boll weevil.
Meskipun begitu, di negara lain semisal di Meksiko, boll weevil masih menjadi momok. Masih belum stabilnya kondisi keamanan Meksiko menyebabkan pembasmian boll weevil secara nasional masih belum bisa dilakukan secara optimal di negara tersebut. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Curculionidae
Genus : Anthonomus
Spesies : Anthonomus grandis
REFERENSI
Boissoneault, L.. 2017. "Why an Alabama Town Has a Monument Honoring the Most Destructive Pest in American History".
(www.smithsonianmag.com/history/agricultural-pest-honored-herald-prosperity-enterprise-alabama-180963506/)
C.E. Sorenson & G. Stevens. 2019. "The Boll Weevil in Missouri: History, Biology and Management".
(extension.missouri.edu/publications/g4255)
ICAC. 1999. "Integrated Pest Management of the Cotton Boll Weevil in Argentina, Brazil and Paraguay".
(www.icac.org/projects/CommonFund/Boll/proj_03_proposal.pdf)
Shipman, M.. 2017. "The Boll Weevil War, or How Farmers and Scientists Saved Cotton in the South".
(news.ncsu.edu/2017/05/boll-weevil-war-2017/)
Texas A&M University. "Boll Weevil".
(texasinsects.tamu.edu/coleoptera/boll-weevil/)
Thompson, B.. 2001. "Anthonomus grandis".
(animaldiversity.org/accounts/Anthonomus_grandis/)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar