Bulu babi dari spesies Diadema antillarum. (FredD / wikipedia.org) |
Duri adalah bagian tubuh makhluk hidup yang berbentuk runcing & tajam. Karena duri bisa melukai siapapun yang menyentuh bagian ujungnya, sejumlah makhluk hidup memiliki duri di sekujur tubuhnya untuk keperluan pertahanan diri. Dan jika bicara soal makhluk laut yang memiliki duri, salah satu yang paling terkenal adalah bulu babi / landak laut (sea urchin).
Dengan melihat namanya saja, pengunjung pasti sudah bisa menduga kenapa hewan ini memiliki nama lain "landak laut". Benar, hewan penghuni dasar lautan ini kulitnya memang dipenuhi oleh duri layaknya hewan landak di darat. Ada sekitar 940 spesies bulu babi yang sudah diketahui oleh manusia & mereka semua digolongkan dalam kelas Echinoidea. Habitat mereka tersebar mulai dari perairan di tepi lantai hingga lautan dengan kedalaman 5.000 meter.
Karena terdiri dari begitu banyak spesies, bulu babi pun memiliki wujud yang amat bervariasi. Ada bulu yang bentuknya menyerupai bola (misalnya Paracentrotus lividus), namun ada juga bulu babi yang bentuknya pipih (misalnya dollar pasir / Echinarachnius parma). Ada bulu babi yang durinya nampak panjang & besar (misalnya Cidaris cidaris), namun ada pula bulu babi yang durinya nampak pendek & runcing (misalnya Tripneustes ventricosus).
Dollar pasir, contoh spesies bulu babi yang berbentuk pipih. (Magnus Manske / wikipedia.org) |
Ukuran dari masing-masing spesies bulu babi juga tidak kalah beragam. Spesies bulu babi terkecil diketahui hanya memiliki diameter 0,5 cm. Bulu babi dengan ukuran mungil tersebut adalah Echinocyamus scaber. Spesies Strongylocentrotus franciscanus di lain pihak diameternya mencapai 19 cm. S. franciscanus sekaligus menjadi spesies bulu babi terbesar di Samudera Pasifik & mungkin juga dunia.
Meskipun memiliki penampilan yang beragam, masing-masing spesies bulu babi tetap memiliki kemiripan satu sama lain. Kemiripan tersebut adalah semua spesies bulu babi hidup di dasar laut, memiliki tubuh berbentuk melingkar / simetri radial, memiliki cangkang dalam yang keras, tidak memiliki mata, & bergerak dengan memakai kaki tabungnya yang panjang serta lentur.
GIGI PENGHANCUR BATU
Bulu babi adalah hewan omnivora alias pemakan segala, namun mereka cenderung menjadikan tanaman laut semisal ganggang sebagai makanan utamanya. Itulah sebabnya ketika suatu wilayah memiliki populasi bulu babi berjumlah besar, maka ganggang laut menjadi lebih jarang dijumpai di wilayah tersebut. Selain ganggang, bulu babi juga mau memakan bangkai ikan, spons, barnakel, & kerang laut.
Mulut bulu babi terdiri dari 5 bilah rahang yang amat kuat. Saking kuatnya, bulu babi bisa melubangi batu yang keras hanya dengan memakai gigi rahangnya. Mulut bulu babi juga dikenal dengan nama "lentera Aristoteles" (Aristotle's lantern) karena orang pertama yang mendeskripsikan mulut bulu babi adalah Aristoteles, ilmuwan termahsyur Yunani Kuno. Bulu babi makan dengan cara menjulurkan rahangnya ke arah makanan & kemudian mengunyahnya dengan memakai giginya.
Makanan yang sudah selesai dikunyah selanjutnya akan masuk ke dalam usus. Di sana, terjadi proses penyerapan zat-zat gizi. Setelah beberapa lama, makanan yang zat gizinya sudah diserap kemudian akan dibuang melalui anus sebagai kotoran. Anus bulu babi terletak di sisi yang berseberangan dari mulutnya. Karena makanan bulu babi terletak di dasar laut, anus bulu babi biasanya nampak berada di bagian atas tubuhnya.
Mulut bulu babi. (Wilson44691 / wikipedia.org) |
Bulu babi bergerak dengan memakai kaki-kaki tabungnya yang berbentuk menyerupai sedotan kecil & transparan. Bagian ujung kaki tabungnya nampak lebar & berlubang layaknya karet penghisap (suction cup). Dengan ujung kaki tabungnya itulah, bulu babi bisa menempel & memanjat permukaan keras. Kaki tabung tersebut terletak di sekujur tubuh bulu babi & terhubung satu sama lain melalui jaringan pembuluh yang ada dalam tubuh bulu babi.
Jika bulu babi ingin bergerak, bulu babi akan menghisap air melalui kaki tabungnya, kemudian menyemburkannya lewat kaki tabungnya yang lain. Tekanan air yang keluar dari kaki tabung tersebut kemudian akan mendorong bulu babi ke arah yang berlawanan. Dengan cara serupa, bulu babi bisa menghisap air untuk disalurkan ke organ pernafasan. Selain untuk hal-hal tadi, bulu babi juga menggunakan kaki tabungnya untuk merasakan zat-zat kimia dalam air & membuang zat sisa dari dalam tubuh.
DURI YANG MULTIFUNGSI
Ciri khas dari bulu babi tentunya adalah durinya. Fungsi utama dari duri bulu babi adalah untuk melindungi diri dari musuhnya. Namun selain untuk pertahanan diri, bulu babi juga bisa menggunakan durinya untuk bergerak bersama dengan kaki tabung. Karena bulu babi bisa menggerakkan pangkal durinya, bulu babi juga bisa menggunakan durinya untuk membantunya bergerak merayap di dasar laut.
Selain menimbulkan luka luar & pendarahan pada makhluk yang terkena ujung durinya, duri bulu babi biasanya tidak menimbulkan efek samping lain. Namun spesies bulu babi tertentu semisal bulu babi bunga (flower urchin; Toxopneustes pileolus) diketahui memiliki racun pada durinya. Jika manusia sampai terkena racun bulu babi bunga, orang yang bersangkutan bakal merasa perih & sesak nafas selama beberapa menit.
Bulu babi bunga (Toxopneustes pileolus). (Vincent C. Chen / wikipedia.org) |
Meskipun duri bulu babi belum tentu beracun, tetap saja tertusuk duri bulu babi bukanlah hal yang diinginkan oleh siapapun. Jika seseorang sampai tertusuk oleh duri bulu babi, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah segera mencabut duri tersebut dari kulit. Jika durinya sudah terlanjur patah & menancap, maka durinya harus dikeluarkan dengan cara ditarik secara hati-hati agar durinya tidak patah & menjadi lebih sulit untuk dicabut.
Bagian yang baru saja tertusuk oleh duri bulu babi sebaiknya segera disiram dengan memakai cuka supaya serpihan duri yang masih menyangkut di dalam kulit hancur akibat terkena cuka. Jika durinya sudah benar-benar hilang, bagian yang tertusuk bisa dikompres memakai air hangat untuk mengurangi rasa perih. Sesudah itu, orang yang bersangkutan sebaiknya segera pergi ke klinik terdekat untuk menerima pengobatan lebih lanjut.
Selain duri & kaki tabung, bulu babi juga memiliki anggota tubuh lain yang bernama "pedicellaria". Pedicellaria terletak di sekujur tubuh bulu babi & bentuknya menyerupai tangkai kecil dengan struktur menyerupai capit di bagian ujungnya. Berkat keberadaan pedicellaria, bulu babi bisa menjaga supaya sela-sela durinya senantiasa berada dalam keadaan bersih. Beberapa spesies bulu babi juga memiliki racun pada pedicellaria-nya untuk keperluan pertahanan diri.
Meskipun tubuhnya dipenuhi oleh duri, bulu babi bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh. Hewan-hewan seperti cacing api, lobster, berang-berang laut, triggerfish, & ikan serigala diketahui memakan bulu babi tanpa takut akan durinya. Di sejumlah negara di Asia (termasuk Indonesia), bulu babi juga sengaja ditangkap untuk dijadikan makanan. Bagian tubuh yang dimakan dari bulu babi biasanya adalah organ kelaminnya (gonad).
Ikan serigala yang sedang memakan bulu babi. (gurucarlosgarci / pinterest.com) |
Selain memiliki musuh, bulu babi juga memiliki sahabat. Kepiting angkut (carrier crab) adalah contoh dari hewan yang melakukan simbiosis mutualisme dengan bulu babi. Kepiting ini menaruh bulu babi di atasnya supaya dirinya aman dari hewan pemangsa semisal gurita. Bulu babi di lain pihak juga diuntungkan karena selalu dibawa ke tempat yang makanannya masih melimpah.
Bulu babi adalah hewan berumah 2 yang berarti seekor bulu babi hanya memiliki 1 macam kelamin : jantan atau betina. Bulu babi kawin dengan cara melepaskan sperma & sel telurnya secara bersama-sama ke laut. Jumlah telur yang dilepaskan oleh bulu babi betina bisa mencapai jutaan butir! Jika sel telur tadi bertabrakan dengan sperma, terjadilah pembuahan & sel telur tersebut nantinya bakal berkembang menjadi embrio.
Larva bulu babi berukuran amat kecil & berbentuk menyerupai huruf V. Larva tersebut selanjutnya akan hidup terombang ambing di lautan sebagai zooplankton. Saat sudah berusia antara 2 - 5 tahun, bulu babi muda akan jatuh ke dasar laut & melanjutkan siklus hidupnya di sana hingga dewasa. Spesies bulu babi laut merah (red sea urchin; Strongylocentrotus franciscanus) diketahui bisa hidup hingga usia 200 tahun lebih. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
REFERENSI
AZ Animals. "Sea Urchin".
(a-z-animals.com/animals/sea-urchin/)
E. Bartholomew & E. Hursky. 2014. "Strongylocentrotus franciscanus".
(animaldiversity.org/accounts/Strongylocentrotus_franciscanus/)
Ebert, T.. 2009. "Red sea urchins discovered to be one of the Earth's oldest animals ".
(today.oregonstate.edu/archives/2003/nov/red-sea-urchins-discovered-be-one-earths-oldest-animals)
Gallant, J.. 2017. "Smallest Sea Urchin".
(divingalmanac.com/smallest-sea-urchin/)
Gubbens, S.. 2017. "Watch a Colorful Sea Urchin Hitch a Ride on a Crab".
(www.nationalgeographic.com/animals/article/sea-urchin-rides-carrier-crab)
J. Follo & D. Fautin. 2001. "Echinoidea".
(animaldiversity.org/site/accounts/information/Echinoidea.html)
Kazilek, C.J.. 2015. "Sea Urchin Anatomy".
(askabiologist.asu.edu/sea-urchin-anatomy)
Muchtar, F.. 2016. "Nyam! Bulu Babi Ternyata Enak & Banyak Gizi".
(travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5395005/nyam-bulu-babi-ternyata-enak--banyak-gizi)
Preston, E.. 2017. "Worms Eat Impenetrable Sea Urchins by Crawling into Their Mouths".
(www.discovermagazine.com/planet-earth/worms-eat-impenetrable-sea-urchins-by-crawling-into-their-mouths)
Supriya, L.. 2018. "Sea urchins can drill holes in solid rock with just their teeth".
(www.newscientist.com/article/2161771-sea-urchins-can-drill-holes-in-solid-rock-with-just-their-teeth/)
Villines, Z.. 2017. "How to recognize and treat a sea urchin sting".
(www.medicalnewstoday.com/articles/319360)
Wikipedia. "Toxopneustes roseus".
(en.wikipedia.org/w/index.php?title=Toxopneustes_roseus&oldid=905849056)
Wild Fact Sheets. "Sea urchins".
(www.wildsingapore.com/wildfacts/echinodermata/echinoidea/urchin/urchin.htm)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar