Seekor laba-laba black widow betina. (Obsidian Soul / commons.wikimedia.org) |
Black widow / janda hitam adalah nama dari salah satu laba-laba yang paling terkenal di dunia. Warnanya yang dominan hitam & racunnya yang berbahaya menjadi sejumlah penyebab mengapa laba-laba ini begitu diingat oleh manusia. Nama "janda" (widow) pada laba-laba ini diberikan karena laba-laba betina kerap memakan pejantan seusai kawin. Mengenai hal tersebut akan dibahas pada bagian lain artikel ini.
Ada lebih dari 30 spesies black widow yang sudah diketahui manusia. Dalam tangga klasifikasi ilmiah, semua spesies black widow termasuk ke dalam genus Latrodectus. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia, namun hanya di kawasan-kawasan yang beriklim subtropis & sedang. Mulai dari Benua Amerika, Eropa, Afrika, Asia, hingga Australia.
Karena terdiri dari banyak spesies, black widow pun memiliki ukuran maksimum yang berbeda-beda. Spesies "janda hitam barat" (western black widow; Latrodectus hesperus) yang berasal dari Amerika Serikat panjangnya diketahui bisa mencapai 3,5 cm. Selain dengan nama black widow, laba-laba genus Latrodectus juga dikenal dengan nama "button spider" (laba-laba kancing) serta "hourglass spider" (laba-laba jam pasir).
Ciri khas dari black widow adalah tubuhnya yang berwarna hitam, kaki-kakinya yang panjang, & adanya simbol berbentuk jam pasir berwarna merah / jingga pada bagian abdomen / perutnya. Fungsi dari simbol jam pasir tersebut adalah untuk memperingatkan manusia & hewan lain kalau laba-laba ini adalah hewan yang beracun & berbahaya.
Seekor black widow di ujung jari manusia. (medicalnewstoday.com) |
Hanya laba-laba betina yang memiliki wujud demikian. Black widow jantan ukurannya lebih kecil dibandingkan betina. Pejantan juga memiliki warna yang lebih bervariasi dibandingkan betina. Jika betina berwarna dominan hitam, maka pejantan bisa memiliki tubuh berwarna putih, kuning, pink, hingga merah.
Pejantan juga memiliki pedipalpus / kaki mulut yang bagian ujungnya membengkak. Fungsi dari ujung pedipalpus tersebut adalah untuk menyimpan sperma & menyalurkannya ke dalam alat kelamin betina. Dalam dunia biologi, perbedaan fisik antara jantan & betina ini dikenal dengan istilah "dimorfisme seksual" (sexual dimorphism).
JARING YANG BERANTAKAN, NAMUN MANJUR
Seperti laba-laba pada umumnya, black widow juga membuat jaring untuk menjebak mangsanya. Mangsa black widow terdiri dari serangga, kelabang, & laba-laba lain. Jika dibandingkan dengan sarang laba-laba lain yang bentuknya bundar atau segitiga, sarang jaring yang dibuat oleh black widow bentuknya terkesan tidak beraturan.
Tidak jarang black widow membuat sarang di dalam rumah manusia. Mereka biasanya membuat sarang di pojok ruangan yang memiliki pencahayaan redup & kondisinya kering. Setelah selesai membuat sarang jaringnya, black widow kemudian akan diam menunggu di sisi bawah sarangnya.
Begitu ada hewan yang terjerat pada jaring, hewan tersebut jelas akan meronta-ronta supaya bisa segera melepaskan diri dari jaring. Saat hewan tersebut sedang berjuang untuk membebaskan diri, gerakan yang ditimbulkannya akan menimbulkan getaran yang merambat di sepanjang jaring. Begitu black widow pemilik jaring merasakan getaran tersebut, ia akan bergegas menuju sumber getaran.
Black widow yang sedang membungkus tawon memakai jaring. (Guinnog / commons.wikimedia.org) |
Setibanya di sumber getaran, black widow akan langsung menggigit mangsanya sambil membungkus tubuh mangsanya dengan memakai jaring. Mangsa yang sudah terkena racun selanjutnya tidak akan bisa bergerak akibat mati atau lumpuh. Sesudah itu, black widow akan menyuntikkan enzim air liurnya supaya jaringan tubuh mangsanya menjadi cair.
Hal berikutnya yang bakal dilakukan oleh black widow adalah membawa mangsanya ke bagian tengah jaring supaya ia bisa menyantap mangsanya di sana. Black widow makan dengan cara menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah cair. Setelah black widow selesai makan, yang tersisa dari tubuh mangsanya hanyalah cangkang luarnya yang keras & tidak hancur oleh enzim pencernaan black widow.
PEJANTAN YANG WASPADA
Sekarang mari kita bicara soal perilaku kawin laba-laba ini. Sudah disinggung sebelumnya kalau black widow betina ukurannya lebih besar dibandingkan pejantan. Black widow betina bisa berukuran 20 kali lebih besar dibandingkan pejantan. Karena black widow juga memiliki perilaku kanibal, masa perkawinan pun menjadi masa yang amat berbahaya bagi pejantan.
Berbeda dengan anggapan awam, black widow jantan tidak selalu mati dimakan betina seusai melakukan perkawinan. Jumlah kasus di mana pejantan dimakan oleh betina seusai kawin hanya berjumlah 2 persen dari total aktivitas perkawinan black widow. Betina biasanya hanya akan memakan pejantan jika betina tersebut berada dalam kondisi amat lapar.
Betina yang lapar diketahui menghasilkan feromon / zat bau yang berbeda dibandingkan betina yang mendapatkan asupan makanan cukup. Dengan cara itulah, pejantan bisa mengetahui betina mana yang sebaiknya dikawini. Jika betina tersebut berada dalam kondisi lapar, pejantan akan menjauhinya.
Black widow betina beserta sepasang black widow jantan. (Matt Coors / bugguide.net) |
Namun jika pejantan berpapasan dengan betina yang kenyang atau cukup makan, pejantan akan memasuki sarang jaring betina untuk melakukan perkawinan dengannya. Sebelum memasuki sarang betina, black widow jantan akan membuat getaran di tepi jaring terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan bahwa laba-laba betina yang hendak dikawininya memang berasal dari spesies yang sama.
Jika betina memberikan respon getaran yang sesuai, pejantan kemudian segera bergegas menuju lokasi betina. Sebelum melakukan perkawinan, pejantan akan mengisi ujung pedipalpus / kaki mulutnya dengan sperma terlebih dahulu. Saat kawin, pejantan akan menempelkan ujung pedipalpus ke lubang kelamin betina & kemudian menyuntikkan spermanya.
Sesudah kawin, betina akan mengeluarkan telur-telurnya ke dalam kokon / kantong yang terbuat dari benang sutra. Jumlah telur yang bisa dikeluarkan oleh black widow betina amat bervariasi. Black widow dari spesies Latrodectus mactans diketahui bisa mengeluarkan telur yang berjumlah antara 10 hingga 917 butir. Selama telurnya belum menetas, betina akan menjaga kokon tersebut & menyerang makhluk apapun yang mencoba mengusik kokonnya.
Sesudah kurang lebih 1 bulan, telur-telur yang ada di dalam kokon akan menetas. Bayi black widow yang baru menetas selanjutnya akan pergi meninggalkan sarang induknya & sudah harus hidup mandiri. Black widow mengalami kematangan seksual pada usia 1,5 bulan. Usia rata-rata black widow di alam liar adalah 1 tahun. Namun di dalam tangkapan, mereka bisa hidup hingga usia maksimum 4 tahun.
Black widow dengan kokon sutra berisi telur. (lorddragonstar / pinterest.com) |
SI KECIL YANG DITAKUTI MANUSIA
Black widow merupakan salah satu laba-laba dengan racun terkuat di dunia. Racun mereka disebut-sebut 15 kali lebih kuat dibandingkan racun ular derik. Namun berbeda dengan anggapan banyak orang, peluang seseorang untuk meninggal jika sampai tergigit oleh black widow sebenarnya tergolong rendah. Hanya mereka yang berusia amat muda, amat tua, atau sedang sakit yang memiliki resiko meninggal akibat gigitan black widow.
Meskipun gigitan black widow belum tentu menimbulkan kematian, racun yang ditimbulkan oleh gigitan black widow tetap menimbulkan rasa tidak nyaman bagi korbannya. Saat black widow menggigit manusia, gigitannya hanya terasa seperti tusukan peniti.
Namun hanya dalam kurun waktu beberapa menit kemudian, korban bakal merasakan aneka macam gejala seperti demam, sakit perut, kram otot, tekanan darah tinggi, hingga kesulitan bernapas. Gejala-gejala tersebut bisa terus berlangsung hingga beberapa hari kemudian.
Lepas dari bahaya yang bisa ditimbulkan oleh racunnya, black widow pada dasarnya bukanlah hewan yang agresif (kecuali black widow betina yang sedang menjaga telurnya). Jika sarangnya diganggu, black widow lebih memilih untuk melarikan diri meninggalkan jaringnya.
Kalaupun black widow menggigit, black widow belum tentu sekalian menyuntikkan racunnya. Dari sekian banyak kasus manusia yang digigit oleh black widow, sebanyak 15 persen di antaranya diketahui sebagai gigitan yang tidak meninggalkan racun.
Racun black widow bukan hanya memiliki dampak negatif pada manusia. Ilmuwan sekarang tengah meneliti racun black widow supaya bisa diolah menjadi obat untuk penderita gangguan jantung & peredaran darah. Manfaat lain black widow bagi manusia adalah hewan ini membantu mengontrol populasi serangga hama, misalnya kecoa & lalat.
Tawon pengoles lumpur biru, musuh utama black widow. (Sumber) |
Walaupun black widow amat beracun, laba-laba ini bukanlah hewan yang tidak memiliki musuh. Tawon pengoles lumpur biru (blue mud dauber wasp; Chalybion californicum) adalah 1 dari sedikit hewan yang diketahui memburu black widow secara sengaja. Tawon ini panjangnya mencapai 2,3 cm & hanya ditemukan di Amerika Utara. Tawon pengoles lumpur biru memiliki pola hidup soliter alias menyendiri.
Tawon dewasa aslinya hanya memakan nektar, namun tawon betina akan memburu black widow supaya bisa dijadikan makanan untuk larvanya. Untuk mengalahkan black widow, mula-mula tawon ini akan menyentuh bagian tertentu pada jaring black widow untuk menimbulkan getaran. Saat black widow pemilik sarang pergi menuju sumber getaran, tawon ini akan langsung menyerang black widow sambil terbang & kemudian menyengatnya hingga lumpuh.
Setelah berhasil mengalahkan black widow, tawon tersebut kemudian akan membawa black widow korbannya ke dalam sarangnya yang terbuat dari lumpur. Sang tawon kemudian akan menaruh telurnya di dalam sarang yang sudah terisi black widow atau laba-laba lainnya. Saat telur tersebut menetas, larva kemudian akan memakan laba-laba yang sudah disediakan oleh induknya. - © Rep. Eusosialis Tawon
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Famili : Theridiidae
Genus : Latrodectus
REFERENSI
BBC. 2014. "The weird world of spider sex".
(www.bbc.com/earth/story/20141028-the-dangerous-world-of-spider-sex)
Eulberg, A.. 2003. "Chalybion californicum".
(animaldiversity.org/accounts/Chalybion_californicum/)
Gemini. 2019. "The Wasp That Kills Black Widows".
(www.griffinpest.com/blog/wasps-kill-black-widows/)
Hogenboom, M.. 2015. "Male black widows smell hungry cannibal females".
(www.bbc.com/earth/story/20150213-male-black-widows-spot-cannibals)
McCorkle, M.. 2002. "Latrodectus mactans".
(animaldiversity.org/accounts/Latrodectus_mactans/)
Minus, A.. 2001. "Latrodectus hesperus".
(animaldiversity.org/accounts/Latrodectus_hesperus/)
National Geographic. "Black Widow Spiders".
(www.nationalgeographic.com/animals/invertebrates/facts/black-widow-spiders)
S.M. Gwaltney-Brant, dkk.. 2019. "Latrodectus".
(www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/latrodectus)
Szalay, J.. 2014. "Black Widow Spider Facts".
(www.livescience.com/39919-black-widow-spiders.html)
COBA JUGA HINGGAP KE SINI...
ciptaan-ciptaan yg sangat unik memperlihatkan kepribadian penciptanya
BalasHapus